HUT ke 9 Tribun Jateng
Kala Walikota Semarang Jadi Wartawan Saat HUT ke 9 Tribun Jateng
Sesekali narasumber sekaligus news maker di Kota Semarang berperan sebagai host atau wartawan. Sedangkan GM dan Pemred Tribun Jateng menjadi narasumbe
Penulis: faisal affan | Editor: Catur waskito Edy
Sehingga, absensi yang digunakan berdasarkan berita yang ditulis. "Sehari minimal 5 berita. Tapi reporter sekarang tidak hanya mengetik berita saja. Mereka juga harus bisa ambil video, motret gambar, dan live report di media sosial yang dimiliki Tribun Jateng," tambah Erwin.
Cara Liputan
"Wah ini berarti sekaligus menjawab pertanyaan nomor 5, jika wartawan wajib ambil video liputan ya mas?," tanya Hendi.
"Iya mas, karena kita juga sedang mengembangkan platform media sosial yang dimiliki Tribun Jateng. Semuanya hampir ada videonya. Termasuk Youtube kita yang pernah ada konten bareng mas Hendi juga," jawab Erwin.
Hendi lanjut bertanya lagi, ditujukan kepada GM Tribun Jateng, Heru Budi Kuncara. Hendi memberikan pertanyaan terkait kondisi peredaran koran saat memasuki era serba digital.
"Di era digital ini, adakah oplah koran turun mas?," tanya Hendi.
"Ya memang pernah ada kekhawatiran begitu. Tapi faktanya kita terus tumbuh. Setiap bulan ada kenaikan 500 eksemplar.
Itu karena kebutuhan pembaca orang tua dan anak mudanya seimbang. Masih sama-sama suka baca koran," jawab Heru.
Verifikasi Hoaks
Hendi juga sempat mempertanyakan bagaimana cara membedakan berita hoaks dan berita asli. Pertanyaan itu dia lontarkan kepada Pemred Tribun Jateng, Erwin Ardian.
"Bagaimana ini mas cara membedakan berita hoaks dan yang tidak?," tanya Hendi.
"Untuk verifikasi berita hoaks itu gampang sekarang. Sudah banyak lembaga pengecek fakta. Nah, bedanya media mainstream dengan media sosial itu, kalau kami selalu lakukan konfirmasi. Jadi informasi apapun harus dikonfirmasi.
Kroscek kepada narasumber, saksi atau pihak terkait. Itu bedanya dengan media sosial," tutur Erwin.
Program yang dikemas dalam "29 Menit Bersama Hendi" terlontar pertanyaan, Apa peran dan kebijakan Tribun untuk kemajuan Kota Semarang?
"Ya mas, karena kita berdiri di Kota Semarang tentu sudah jadi kewajiban untuk mendukung pertumbuhan Kota Semarang yang sesuai dengan jobdesk kita sebagai lembaga media.