Berita Solo
Bukber Berujung Maut di Solo, 90 Warga Keracunan Massal Nasi Boks, 1 Meninggal
Acara buka bersama di Masjid At-Tiin, RT 01/RW 01, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Koto Solo berbuah pilu.
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Acara buka bersama di Masjid At-Tiin, RT 01/RW 01, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Koto Solo berbuah pilu.
Puluhan warga RW 01 yang hadir dalam acara tersebut mengalami gejala keracunan setelah menyantap nasi kotak atau nasi box yang disuguhkan.
Bahkan, satu orang sampai meregang nyawa akibat gejala keracunan tersebut.
Usut punya usut, nasi box yang disuguhkan dalam acara buka bersama tersebut bukan berasal dari katering.
Nasi box berisi ayam bakar, lalapan, buah semangka, dan teh hangat tersebut rupanya dibuat salah seorang warga setempat.
Hal itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.
"Makanan itu yg membuat salah satu jemaah masjid At-Tiin," terang dia kepada TribunSolo.com.
"Dia masih warga satu RT sini (RT 01)," tambahnya.
Pembuat nasi box tersebut kini sudah dibawa ke Polsek Jebres untuk dimintai keterangan.
"Yang membuat makan sudah dimintai keterangan di Polsek Jebres," ujarnya.
Home
Solo
Berita Solo Terbaru
Sosok Pembuat Nasi Box yang Memicu Keracunan Massal di Pucangsawit Solo, Begini Nasibnya Sekarang
Senin, 2 Mei 2022 12:11 WIBPenulis: Adi Surya Samodra | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com dan Kompas.com
A-A+
Kasus keracunan nasi box di Solo.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Acara buka bersama di Masjid At-Tiin, RT 01/RW 01, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Koto Solo berbuah pilu.
Puluhan warga RW 01 yang hadir dalam acara tersebut mengalami gejala keracunan setelah menyantap nasi kotak atau nasi box yang disuguhkan.
Bahkan, satu orang sampai meregang nyawa akibat gejala keracunan tersebut.
Usut punya usut, nasi box yang disuguhkan dalam acara buka bersama tersebut bukan berasal dari katering.
Baca juga: Puluhan Warga Pucangsawit Batal Lebaran Keracunan Nasi Box, Korban Sempat Curiga : Ayamnya Lembek
Baca juga: Ini Isi Nasi Box yang Diduga Sebabkan Keracunan di Pucangsawit Solo, Lebaran pun Berubah Jadi Muram
Nasi box berisi ayam bakar, lalapan, buah semangka, dan teh hangat tersebut rupanya dibuat salah seorang warga setempat.
Hal itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.
"Makanan itu yg membuat salah satu jemaah masjid At-Tiin," terang dia kepada TribunSolo.com.
"Dia masih warga satu RT sini (RT 01)," tambahnya.
Iklan untuk Anda: Pembunuh prostat ditemukan! Minum ini saat perut kosong
Advertisement by
Pembuat nasi box tersebut kini sudah dibawa ke Polsek Jebres untuk dimintai keterangan.
"Yang membuat makan sudah dimintai keterangan di Polsek Jebres," ujarnya.
Puluhan Warga Pucangsawit Batal Lebaran
Dinas Kesehatan Kota Solo dan Polresta Solo sudah turun tangan dalam penanganan kasus keracunan massal yang terjadi di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Mereka telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut, Minggu (1/5/2022).
Itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.
"Sampel setahu saya yang dibawa hanya ayamnya," ucapnya kepada TribunSolo.com.
Terlebih, Sumarno menerangkan beberapa warga mendapati ayam bakar yang disajikan diduga sudah basi.
"Kemarin ada beberapa cuitan warga mengatakan saat mau makan, (lihat) ayamnya sudah tidak layak dimakan," terang Sumarno.
"Katanya sudah tidak segar, lembek, berkeringat, sudah basi. Tapi, sama warga nekat akhirnya terkapar sakit," tambahnya.
Ayam bakar yang disajikan dalam nasi box tersebut pun dilengkapi sejumlah lauk dan buah, di antaranya semangka.
"Waktu buka bersama kemarin itu menyajikan teh hangat sama nasi box yang berisi nasi putih, ayam bakar, sama buah semangka," jelas Sumarno.
Nasi box itu dibagikan ke hampir 100 warga yang hadir dalam acara buka bersama tersebut.
Meski demikian, masih ada beberapa box yang tersisa dan kemudian dibagikan ke warga.
Warga kemudian menyantap makanan tersebut.
Beberapa di antara mereka kemudian mengalami gejala keracunan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.
Para pengurus RT dan RW kemudian berkoordinasi di grup WhatsApp dan ditemukan ada banyak warga yang mengalami gejala keracunan. Kurang lebih ada 90 warga.
"Pengurus RT dan RW kemudian mendatangi Solo Peduli untuk memint bantuan dan stand by," ujar Sumarno.
"Kami kemudian meminta warga yang mengalami sakit datang ke Solo Peduli untuk diperiksa. Warga datang berbondong-bondong untuk diperiksa,".
"Ada yang membaik, ada yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan dan harus dirujuk untuk menjalani opname," tambahnya.(*)