Kondisi Anjungan di Pantai Purwahamba Indah Tegal Rapuh, Pengunjung Diimbau Patuhi Aturan 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Kondisi anjungan di Objek Wisata Purwahamba Indah (Pur'in) mengalami kerusakan parah terutama dibagian tengah yang atapnya sudah ambruk. Belum lagi di tiap sisi tembok dan pembatas kayu juga rapuh sehingga cukup membahayakan bagi pengunjung, Rabu (4/5/2022).

Sesuai hasil pantauan Tribunjateng.com di lokasi, meskipun sudah dijaga oleh petugas dan dibagian tengah diberi semacam barikade menggunakan bambu supaya pengunjung tidak bisa lewat karena beresiko, tapi masih ada saja yang nekat menerobos masuk lebih dalam ke anjungan demi berfoto.

Padahal petugas yang berjaga di pos pengamanan sudah me

mperingatkan, dan memberikan informasi bahwa bangunan anjungan sudah rapuh dan berbahaya terutama yang bagian tengah sampai ujung.

Jika ingin sekedar berfoto, maka pengunjung diarahkan untuk sampai di bagian sisi depan anjungan saja, dan tidak boleh bersender pada pembatas kayu karena kondisi sudah rapuh.

Mengetahui hal tersebut, Kepala UPTD Pengelolaan Objek Wisata Kabupaten Tegal, Ahmad Abdul Hasib, mengaku prihatin dan menyayangkan pengunjung yang memaksakan diri masuk ke anjungan padahal sudah diberitahu bahwa kondisinya rapuh.

"Anjungan tersebut sebetulnya sudah kami tutup, dengan cara memberi papan imbauan dilarang masuk dan ada petugas yang berjaga. Jika tetap ada yang nekat masuk, maka kami arahkan untuk segera meninggalkan lokasi karena mengkhawatirkan," jelas Hasib, pada Tribunjateng.com, Rabu (4/5/2022).

Secara tampilan dan kondisi fisik anjungan, lanjut Hasib, memang sudah tidak layak dipakai untuk umum dan sangat berbahaya.

Hasib pun menegaskan pihaknya sudah menutup anjungan yang memang menjadi spot foto favorit para pengunjung.

Mengingat kondisinya yang rapuh, lapuk, ditambah korosi besi dengan air laut. Bagian tengah, atapnya bahkan sudah ambruk alias tidak ada penutupnya lagi.

"Kami sudah mengajukan penghapusan aset anjungan di Pur'in tersebut. Adapun penghapusan aset maksudnya anjungan nantinya akan dihancurkan karena melihat kondisinya yang tidak layak pakai, membahayakan pengunjung, dan mengantisipasi resiko yang bisa terjadi," papar Hasib.

Kasat Polair Polres Tegal, AKP Siswanto, mengungkapkan tujuan utama pihaknya membangun pos pengamanan di pintu masuk anjungan sekaligus memantau dan melarang pengunjung supaya tidak nekat.

Adapun nekat yang dimaksud yaitu kondisi anjungan sudah rapuh dan rawan tapi tetap memaksa masuk atau colong-colongan.

"Sebagai contoh kenapa berbahaya, coba lihat dibagian tengah anjungan itu atap nya sudah ambles alias tidak ada. Maka kami imbau jangan kesana, lebih baik di bibir pantai saja, demi keamanan bersama. Intinya tetap kami larang dan jika masih ada yang nekat akan kami minta segara meninggalkan lokasi," tegas AKP Siswanto.

Sementara itu, salah satu pengunjung yang hendak berfoto di anjungan, Rosita, mengaku tidak mengetahui semisal lokasi tersebut berbahaya dan sebetulnya dilarang untuk disinggahi.