Guru Berkarya
Memanfaatkan Media Konkret dalam Memahami Materi Perkalian dan Pembagian
Muatan pelajaran matematika perlu diajarkan kepada semua peserta didik untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
Oleh: Dwi Sri Rejeki SPd, Guru SDN 2 Pendem Kec Ngaringan Kab Grobogan
MUATAN pelajaran matematika perlu diajarkan kepada semua peserta didik untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Tujuan diajarkannya matematika dalam Kurikulum 2013 yang telah direvisi adalah untuk melatih dan menumbuhkan cara berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten, serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri sesuai dalam menyelesaikan masalah. Matematika merupakan ilmu dasar yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu karateristik matematika yaitu memiliki objek kajian yang bersifat abstrak. Sehingga hal tersebut menyebabkan anak didik mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika.
Sebagian besar anak didik beranggapan bahwa pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang sulit dan membosankan. Dengan media pembelajaran, tugas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran matematika lebih ringan dan mudah. Anak didik juga akan merasa senang ketika mengikuti pembelajaran matematika dengan media karena anak didik tidak merasa monoton dalam pembelajarannya sehingga tidak membosankan.
Menurut Syaodih (2010:24), konkret atau objek yang sesungguhnya akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi anak didik dalam mempelajari berbagai hal terutama yang menyangkut pengembangan keterampilan tertentu. Dalam pembahasan ini yaitu keterampilan perkalian. Melalui penggunaan objek nyata ini, kegiatan pembelajaran melibatkan semua indra anak didik. Hasil belajar anak didik kelas 3 SDN 2 Pendem Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan diperoleh data bahwa mata pelajaran matematika nilai rata-rata anak didik paling rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Hal ini terlihat dari ulangan harian matematika anak didik pada materi perkalian dan pembagian, dari 32 anak didik, ada 26 anak didik yang nilainya tidak mencapai KKM (74).
Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran masih banyak menggunakan metode ceramah dan masih jarang dalam menggunakan media pembelajaran dalam menyampaikan pelajaran matematika sehingga anak didik kurang aktif dan mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Rendahnya hasil belajar pada materi perkalian dan pembagian anak didik kelas 3 SDN 2 Pendem Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan mendorong guru untuk menggunakan media pembelajaran matematika.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak didik tentang konsep perkalian dan pembagian. Penggunaan media benda konkret dalam proses pembelajaran matematika dapat menguatkan pemahaman anak didik. Sehingga dapat memberikan kesan pada anak didik sehingga materi dapat diingat lebih lama. Salah satu alternatif media benda konkret yang dapat digunakan oleh guru adalah sedotan plastik. Sedotan plastik adalah sebuah tabung yang terbuat dari plastik yang dimaksudkan untuk mentransfer minuman dari wadah ke mulut peminum, dengan penerapan kekuatan mengisap.
Sedotan plastik yang sudah didapatkan bisa dipotong-potong lebih pendek lagi. Prinsip kerja sedotan plastik adalah guru memberikan soal kepada anak didik dengan cara menunjukan sedotan sesuai dengan soal yang akan disampaikan kepada anak didik. Guru memberikan contoh soal perkalian kepada anak didik dengan menunjuk salah satu anak didik untuk maju di depan kelas mendemonstrasikan soal yang dicontohkan yaitu 3 x 6, guru mengarahkan anak didik untuk mengambil sedotan enam enam sebanyak tiga kali (6+6+6) kemudian meletakan di atas meja.
Anak didik disuruh menghitung jumlah semua sedotan yang sudah diambil. Guru memberikan soal kepada anak didik perkalian yaitu 4 x 8, guru berkeliling mengamati hasil kerja anak didik. Dari hasil pengamatan terhadap hasil kerja anak didik guru menemukan tingkat keberhasilan pemahaman anak didik meningkat, hal tersebut dibuktikan dari 32 anak didik yang menjawab benar ada 29 anak didik. Dari penggunaan media benda konkret ini dapat guru simpulkan bahwa media benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian. (*)