Berita Jepang
Kisah Pengakuan Mahasiswi Indonesia Jadi Wanita Simpanan Papa Katsu di Jepang
Kisah mahasiswi Indonesia yang menjadi wanita simpanan om om di Jepang telah menghebohkan dan tak payut untuk ditiru.
Ketika saya dalam kesulitan, seorang gadis Jepang di universitas mengajari saya tentang situs aktivitas papa katsu tersebut," papar W lebih lanjut.
Karena perlu tambahan dana, W berpikir untuk menceburkan dirinya ke dalam kegiatan papa katsu.
Ternyata mendapatkan lebih dari yang diharapkan.
"Saya bertemu tiga pria di situs dalam "hubungan dewasa" secara teratur, dan tunjangan bulanan sekitar 250.000 hingga 300.000 yen.
Ini lebih dari dua kali lipat pendapatan klub kabaret.
Dari jumlah tersebut, saya mengirim sekitar 100.000 yen ke Indonesia ke keluarga setiap bulan untuk pembayaran utang dan biaya hidup keluarga," ujarnya.
W sebelumnya ternyata pernah bekerja di klub kabaret (kyabakura) di Jepang.
Tidak hanya itu, dia mengatakan bahwa dia memulai bisnis dengan uang yang dia dapatkan dari ayahnya.
"Sebenarnya, saat ini saya menjalankan dua toko pupuk di daerah pedesaan dekat Jakarta.
Jumlah investasi masing-masing sekitar 700.000 yen, tetapi keuntungan gabungan dari kedua toko tersebut stabil sekitar 80.000 yen setiap bulan.
Omong-omong, ini dua kali lipat dari awal," ungkap lulusan sebuah universitas di Indonesia itu.
"Ke depan, saya ingin mengembangkan bisnis saya dan membuat ayah dan ibu saya menjalani kehidupan yang baik," katanya.
"Apa artinya menggunakan dana bisnis sebagai ayah? Saya hanya berdoa agar faktanya tidak diungkapkan kepada orang tua saya."
Papa katsu mengacu pada pencarian lelaki dewasa oleh wanita muda, biasanya melalui media sosial, untuk menjadikan lelaki itu "seorang ayah".
Kemudian wanita itu menerima bantuan hadiah dan uang sebagai imbalan atas kegiatan seksual yang diterima sang pria.