Berita Solo
Moda Transportasi Bus dan Kereta Api Alami Peningkatan, Paling Banyak Diminati Pemudii ke Solo
Penggunaan moda transportasi pemudik Kota Solo selama arus mudik dan balik alami pergeseran.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Penggunaan moda transportasi pemudik Kota Solo selama periode arus mudik dan balik mengalami pergeseran.
Semula, mayoritas masyarakat menggunakan kendaraan pribadi roda empat beralih ke mode transportasi umum.
Data yang diterima Tribun Jateng dari Satlantas Polresta Solo, selama masa mudik Lebaran 2022, masyarakat banyak menggunakan transportasi umum.
Sebab selama periode itu, presentasi arus lalu lintas dalam kota dengan mengenakan kendaraan pribadi mengalami penurunan hingga 54 persen.
Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Adhytiawarman Gautama Putra menyampaikan, pada kondisi normal sebanyak 450.000 kendaraan, kondisi sekarang 237.627 kendaraan.
Adhyt mengungkapkan, pada kondisi ini yakni pada arus mudik tahun ini mengalami penurunan menjadi 212.373 kendaraan.
"Prediksi awal pemudik mayoritas pemudik jalur darat menggunakan kendaraan pribadi roda empat. Namun, berganti mode tranportasi umum, jadi anjuran dari Pak Kapolri dengan Pak Kemenhub untuk menggunakan angkutan umum itu diikuti," ucapnya, Senin (9/5/2021).
Dia menjelaskan, peningkatan terlihat pada moda transportasi umum di Terminal Tirtonadi dalam kondisi normal, jumlah bus 1.033 armada dan Penumpang 2.876 orang.
Sedangkan untuk kondisi sekarang mencapai 1.082 bus dan 4.372 penumpang.
"Bus mengalami kenaikan 14 persen dan penumpang mengalami kenaikan 65 persen," tuturnya.
Sedangkan untuk di tiga Stasiun Kota Solo yakni Stasiun Solo Balapan, Stasiun Jebres, dan Stasiun Purwosari, dengan kondisi normal mencapai 1.606 penumpang dan untuk kondisi sekarang mencapai 5.859 penumpang.
"Arus mudik menggunakan kereta api kenaikan 365 persen, dari kondisi normal," ungkapnya.
Sehingga, lanjut dia, upaya menghindari kemacetan di ruas jalan dan pergeseran pola mode transportasi di Kota Solo terlihat dari data tersebut.
"Jadi upaya menghindari kemacetan lebih dipahami dengan berganti moda transportasi. Ada juga program mudik gratis serta fasilitas layanan publik yang mulai membaik ini juga bisa menjadi alasan pergeseran pola mudik di Solo," tandasnya. (*)