Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

BPS: Inflasi Jateng 1,07 Persen, Rekor Kenaikan Tertinggi Tiga Tahun Terakhir

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat inflasi di Jawa Tengah bulan April 2022 sebesar 1,07 persen dengan indeks harga konsumen.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/Raka F Pujangga
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah saat cabai dari Temanggung bongkar muat di Pasar Johar, Kamis (26/1/2017) 03.00 dini hari. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat inflasi di Jawa Tengah bulan April 2022 sebesar 1,07 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 109,74.

Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana mengatakan, inflasi bulan ini merupakan tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya pada tahun 2022. Adhi menyebutkan, bahkan inflasi di Jawa Tengah bulan ini merupakan tertinggi selama tiga tahun terakhir.

"Dibandingkan inflasi nasional (April 2022) 0,95 persen, maka inflasi (Jateng) ini relatif juga cukup signifikan kenaikannya.

Baca juga: Kenali Karakter Seseorang Berdasarkan Weton, Lengkap Sesuai Perhitungan Jawa

Baca juga: Dapat Telepon dari Call Center Bank, Tabungan Dicky Senilai Ratusan Juta Amblas, Ini Kronologinya

Baca juga: Inilah Sosok DKM, ASN yang Diduga Menipu Polwan Suci Darma, Ngaku Lajang Ternyata Punya Anak Istri

Jika dilihat selama tahun 2020 maupun 2021, inflasi bulan April tidak pernah mencapai angka 1 persen. Tahun 2020 bahkan negatif, yaitu -0,01. Sedangkan tahun 2021, inflasi 0,04 persen.

Jadi inflasi 1,07 persen ini merupakan rekor kenaikan tertinggi selama tiga tahun terakhir," kata Adhi saat konferensi pers secara virtual, Senin (9/4/2022).

Adhi menerangkan, inflasi di Jawa Tengah tahun kalender 2022 (April 2022 terhadap Desember  2021) tercatat sebesar 2,27 persen.

Adapun Inflasi tahun ke tahun (Yoy) April 2022 terhadap April 2021, tercatat sebesar 3,48 persen.

Bulan April 2022, tercatat dari enam kabupaten/kota yang dilakukan survei, inflasi tertinggi yakni terjadi di Cilacap sebesar 1,68 persen diikuti Purwokerto 1,65 persen, Surakarta 1,47 persen, dan Kudus 1,27 persen.

"Dua kota lainnya masih terjaga di bawah 1 persen, yaitu Tegal 0,90 persen dan Semarang 0,86 persen," sebut Adhi.
Adhi menjelaskan, kenaikan harga pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau masih menjadi penyebab utama inflasi di Jawa Tengah bulan April dengan andil sebesar 0,50 persen.

Selanjutnya yakni komponen dari transportasi, berperan 0,34 persen di samping berbagai komponen lainnya.

Kenaikan Harga Pertamax Jadi Pemicu

Sementara itu dilihat berdasarkan komoditas, Adhi menyebutkan, komoditas penyumbang inflasi tertinggi yakni bensin yang memberikan andil sebesar 0,30 persen.

Penyumbang inflasi tertinggi disusul minyak goreng dengan andil sebesar 0,23 persen, daging ayam ras 0,11 persen, mobil 0,03 persen, telur ayam ras 0,03 persen, dan bawang putih sebesar 0,03 persen.

"Penyumbang inflasi pertama adalah komoditas bensin yaitu harga diatur oleh pemerintah, di mana untuk Pertamax terjadi kenaikan cukup signifikan.

Kemudian minyak goreng, karena terjadi kelangkaan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved