Berita Brebes
Kisah Aneh 3 Kendaraan Pemudik Tersasar di Brebes, Warga: Jika Mobil Itu Normal Ga Bisa Melintas
"Kalau gak ada mahluk iseng ya gak bisa lewat sini. Wong sepeda motor saja sulit," katanya kepada tribunjateng.com
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM,BREBES - Pada musim mudik Lebaran 2022, beberapa peristiwa ganjil dialami oleh para pemudik.
Misalnya kendaraan pemudik yang tiba-tiba tersasar di tengah hutan.
Meski terdengar biasa, tetapi peristiwa-peristiwa itu dianggap aneh dan ganjil oleh masyarakat setempat.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Ada tiga peristiwa yang dianggap ganjil terjadi pada musik mudik Lebaran 2022.
1. Tersasar di Hutan Larangan

Peristiwa pertama dialami oleh keluarga Dian Wijaya Kusuma (40) dan Saripah (30), pemudik dari Bandung, Jawa Barat.
Mereka memilih mudik lebih awal, pada Sabtu 9 April 2022.
Mereka mudik menggunakan mobil Daihatsu Xenia bernomor polisi D 1866 OE dengan tujuan Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes.
Tetapi, mereka justru tersasar di tengah Hutan Larangan dekat dengan Sungai Pemali, Kabupaten Brebes.
Lokasi tersasarnya mereka bahkan berjarak 3 kilometer dari pemukiman warga.
Lalu akses jalannya berbatu dan tidak memungkinkan untuk dilalui oleh kendaraan mobil.
Peristiwa itu pun dianggap ganjil oleh warga setempat.
Seorang warga, Sugiri (53) mengatakan, kejadian itu sangat aneh.
Karena lokasi tersebut adalah alas atau hutan.
Selain itu sepanjang 3 kilometer hanya ada bebatuan besar dan tidak rata.
Ia menilai, jika itu mobil normal, maka tidak akan bisa melintas hingga sejauh 3 kilometer.
Tetapi bisa saja terjadi, jika ada makhluk ghaib yang iseng lalu mobil bisa melintas.
"Kalau gak ada mahluk iseng ya gak bisa lewat sini. Wong sepeda motor saja sulit," katanya kepada tribunjateng.com.
Sementara pengakuan pemudik yang bersangkutan, Saripah mengatakan, tidak ada yang aneh saat melintas di daerah tersebut.
Kendaraan mereka berjalan lancar dan hanya seperti melintasi bebatuan kecil.
Ia, suami beserta kedua anaknya sampai di hutan dekat Sungai Pemali, malam hari sekira pukul 22.00 WIB.
Karena gelap dan tidak ada pemukiman warga, ia pun bersama suaminya terjaga sepanjang malam.
Keesokan harinya baru kaget, ternyata akses jalan yang dilalui penuh bebatuan besar.
"Saya nunggu pagi sama suami gak tidur. Pas pagi kaget, batu-batu jalannya gede juga," ungkapnya.
2. Tersasar di Area Persawahan

Peristiwa selanjutnya dialami oleh empat orang pemudik sepeda motor dari Karawang, Jawa Barat.
Mereka antara lain Rohmat (22) dan Tardi (23).
Mereka tersasar di area persawahan di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, pada Jumat 6 Mei 2022, malam.
Mereka tersasar seusai berwisata di Pantai Menganti Kebumen.
Kapolsek Ketanggungan, AKP Suroto mengatakan, para pemudik itu semula berniat menghindari kepadatan lalu lintas di Jalur Nasional Pejagan- Prupuk.
Pengakuannya, mereka tersasar karena mengikuti arah dari Google Maps.
Mereka mengikuti jalur alternatif yang ditunjukan Google Maps dengan melalui persawahan.
Tetapi justru tersasar dari jalur utama dengan jarak sekira 5 kilometer.
Lalu terhenti setelah salah satu dari kendaraan mereka mengalami kerusakan pada kabel kopling.
"Awalnya ada warga yang melaporkan ke Pos PAM Lebaran Dermoleng. Ada pemudik yang tersesat di area persawahan di Desa Kubangwungu," katanya.
AKP Suroto mengatakan, setelah mendapat informasi itu, petugas jaga langsung mendatangi korban.
Tetapi karena medan yang tidak memungkinkan, petugas saat itu baru mengevakuasi korban.
Mereka diinapkan di Koramil Ketanggungan.
Sementara untuk kendaraannya ditinggal terlebih dahulu.
"Sementara kendaraan masih ditinggal di area persawahan karena tidak memungkinkan untuk dievakuasi," ungkapnya.
3. Tersasar di Tanggul Sungai Pemali

Peristiwa terakhir dialami oleh Bus Damri jurusan Purwokerto- Jakarta, pada Minggu 8 Mei 2022.
Bus tersebut tersasar dekat Tanggul Sungai Pemali, Kabupaten Brebes.
Kejadian itu menggegerkan warga di Desa Terlangu, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.
Padahal akses jalan menuju lokasi terbilang sempit.
Seorang warga, Nety (61), mengaku heran dengan bus yang tiba-tiba muncul dari arah timur atau dari arah Desa Wangandalem.
Sebab jalan di desa tersebut terbilang sempit.
Selain itu hanya cukup untuk dilalui beberapa kendaraan kecil.
Nety bercerita, kejadian serupa pernah terjadi pada September 2014.
Saat itu, yang tersasar adalah Bus Sumber Alam.
"Ini sama persis seperti yang dialami Bus Sumber Alam tahun 2014. Munculnya dari arah Desa Wangandalem. Sampai di perempatan, masuk gapura dan mau ke arah Tanggul Pemali," katanya.
Nety mengatakan, untung saja ada penjual tahu keliling yang menghentikan laju bus.
Semula penjual tahu keliling tersebut menanyakan kernet tentang tujuannya masuk ke jalur desa.
Rupanya bus tersebut mengarah ke Purwokerto.
Setelah mendapatkan penjelasan, bus tersebut pun kemudian berbalik arah.
"Proses mengeluarkan bus dari jalan desa juga cukup sulit. Tetapi setelah dibantu warga, akhirnya bus bisa keluar," jelasnya. (fba)