NasDem Munculkan Nama Ganjar untuk Pilpres 2024, Pengamat: Harus Hadapi Puan

Beberapa pengamat menyoroti kemungkinan pencalonan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 setelah namanya diusulkan pengurus Partai NasDem.

Penulis: IJS | Editor: APS
Instagram @ganjar-pranowo dan @endro_dc
Kolase: Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. 

TRIBUNJATENG.com – Partai NasDem batal menggelar Konvensi Calon Presiden (Capres) 2024 dan menggantinya dengan menjaring usulan nama capres lewat pengurus Partai Nasdem provinsi.

Penjaringan usulan nama capres tersebut memunculkan nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Erick Thohir, dan Airlangga Hartarto.

Peneliti ahli utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengungkapkan, NasDem memang dikenal sebagai pelopor penjaringan pemimpin untuk dimajukan dalam kontestasi pemilihan umum kepala daerah (pilkada) maupun presiden dan wakil presiden (pilpres).

“Partai NasDem selalu sejak mulai lahir ikut pemilu selalu memimpin untuk mendahului. Selalu dia memimpin ketika mencalonkan siapa yang tepat baik untuk pilkada maupun pilpres. Sekarang juga menjaring politisi lain,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (10/5/2022).

Siti menilai, ada pertanyaan besar terkait penjaringan nama yang dilakukan Nasdem, yakni sejauh mana nama tokoh yang terjaring mampu mendatangkan keuntungan untuk partai.

Baca juga: Peringati May Day, Puan Maharani: Dukungan kepada Buruh Tak Pernah Luntur

"Ini bisa memberi nilai tambah yang luar biasa kepada Nasdem atau tidak?" terangnya.

Terkait dengan nama Ganjar Pranowo yang masuk dalam penjaringan nama, Siti berpendapat berbeda. Dia mencontohkan, sejarah keberadaan Jusuf Kalla (JK) yang kala itu dipinang Partai Demokrat.

Pada saat itu, JK memang tidak diajukan Golkar, tetapi berhasil menjadi ketua umum di partai berlambang beringin itu. Di sisi lain, Ganjar sulit menjadi ketua umum PDI-P.

"Itu apakah bisa disalin dengan Ganjar di PDI-P. Itu pertanyaan besar menurut saya," tegasnya.

Apalagi, kata Siti, kultur politik masing-masing partai sangat berbeda. Dengan begitu, NasDem harus memperhitungkan apakah kultur politik PDI-P dan Ganjar mampu memberikan nilai tambah yang luar biasa bagi partai yang merekrut.

"Budaya politik di internal PDI-P itu tegak lurus. Sementara Golkar tidak punya tegak lurus, faksi-faksi. Jadi berapa elite itu punya pengaruh masing-masing," tegasnya.

Baca juga: Puan Ceritakan Peran Bung Karno dan KH Wahab Hasbullah di Balik Munculnya Istilah Halalbihalal

Selain itu, Ganjar masih harus menghadapi Puan Maharani di internal PDIP. Puan dinilai tidak akan mundur dari kontestasi 2024 karena akan berdampak pada tampuk kepemimpinan partai.

"Menurut saya Mas Ganjar sudah jelas akan menghadapi Mbak Puan. Mbak Puan tidak mungkin mundur selangkah pun, Bu Mega, dalam hal ini. Beda dengan pemilu sebelumnya," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR mengapresiasi konvensi NasDem meski tidak jadi dilaksanakan.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved