Berita Internasional
PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa Mundur Setelah Demo Besar Berminggu-minggu
Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri pada Senin (9/5/2022), setelah terjadi demo besar terhadap pemerintahnya berminggu-ming
TRIBUNJATENG.COM,COLOMBO - Perdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa mengundurkan diri pada Senin (9/5/2022), setelah terjadi demo besar terhadap pemerintahnya berminggu-minggu. Sri Lanka dilanda kerusuhan sipil sejak Maret.
Demonstrasi kadang berubah menjadi kericuhan karena amarah yang memuncak atas kesalahan penanganan krisis ekonomi terburuk Sri Lanka sejak mendeklarasikan kemerdekaan dari Inggris pada 1948.
Dikutip dari CNN, jam malam diberlakukan secara nasional setelah bentrokan pecah antara pendukung partai yang berkuasa dan demonstran anti-pemerintah di ibu kota Colombo, kata polisi pada Senin (9/5/2022).
Pembatasan diumumkan sesaat sebelum Mahinda Rajapaksa mengumumkan pengunduran dirinya.
Sedikitnya 80 orang dirawat di rumah sakit akibat demo Sri Lanka ricuh, kata Rumah Sakit Nasional Colombo.
Pasukan bersenjata telah dikerahkan di Colombo, menurut tim CNN di lapangan.
PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa sempat dicemooh dan dihina pada Minggu (8/5/2022) pada acara publik pertamanya sejak demo pecah di seluruh negeri.
Pemadaman listrik selama berbulan-bulan serta kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan telah menyebabkan penderitaan yang meluas di seluruh negeri Sri Lanka, yang mengalami penurunan ekonomi terburuk sepanjang masa.
Krisis Sri Lanka akibat kesulitan ekonomi akan berlangsung setidaknya sampai dua tahun ke depan, kata Menteri Keuangan Ali Sabry pada Rabu (4/5/2022).
Ia juga memperingatkan, krisis uang tunai akan segera terjadi.
Bulan lalu, Sri Lanka mengumumkan gagal membayar utang luar negerinya senilai 51 miliar dollar AS (Rp 736,4 triliun).(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa Mundur karena Krisis Ekonomi dan Demo Besar