Berita Internasional
Setelah 36 Tahun Lalu Dilengserkan, Dinasti Marcos yang Kejam Kembali Kuasai Filipina
Selang 36 tahun setelah digulingkan melalui revolusi kekuatan rakyat, dinasti politik Marcos kembali ke pucuk kekuasaan Filipina
Setelah rezimnya tumbang, keluarga Marcos lari ke pengasingan di Hawaii membawa uang senilai 15 juta dollar AS (kini Rp 218 miliar).
Tidak ketinggalan, mereka juga mengangkut terbang lebih dari 400 perhiasan mahal termasuk mahkota emas, tiga tiara bertakhtakan berlian, 60 kalung mutiara, dan rubi Burma bernilai 290.000 dollar AS (kini Rp 4,2 miliar).
Imelda, mantan ratu kecantikan yang terkenal dengan koleksi sepatunya meninggalkan 3,000 pasang sepatu di Malacanang yang diserbu oleh rakyat Filipina yang murka dengan keluarganya.
Keluarga Marcos menghadapi serangkaian proses hukum.
Mereka dituduh telah menyelewengkan uang rakyat sebanyak 10 miliar dollar AS (Rp 145,4 triliun) selama menjabat.
Namun, tidak ada satupun anggota keluarga Marcos yang tersentuh proses hukum hingga saat ini.
Marcos senior meninggal pada 1989.
Pada akhir 1991 Imelda dan anak-anaknya termasuk Bongbong diiizinkan kembali pulang ke Filipina di mana mereka kemudian mulai membangun kembali kekuatan politik.
Bongbong Marcos sendiri sudah malang-melintang di kancah politik Filipina.
Politisi berusia 64 tahun ini terpilih sebagai anggota DPR Filipina setelah kembali menginjakkan kaki di tanah airnya.
Karier politiknya terus menanjak menjadi Gubernur provinsi Ilocos Norte yang merupakan basis politik keluarganya hingga menjadi senator dari tahun 2010 hingga 2016.
Bongbong mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada pilpres Filipina 2016, tetapi kalah tipis dengan selisih 264.473 suara dari Robredo.
Dia meminta perhitungan ulang dan menggugat kekalahannya, tetapi tidak dikabulkan.
Awalnya Bongbong tidak terlalu diunggulkan pada pilpres Filipina 2022 ini.
Elektabilitasnya meroket setelah calon unggulan Wali Kota Davao Sara Duterte memutuskan tidak mencalonkan diri.