Berita Kesehatan
Kenali Gejala Hepatitis Akut Misterius, Berikut Cara Mencegah & Penanganan Dini Bagi yang Bergejala
Wabah hepatitis akut misterius mulai melanda sejumlah negara di dunia, tak terkecuali Indonesia
Menurut Erizon, pada umumnya penyakit hepatitis akut tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi semua golongan umur dapat mengidap penyakit hepatitis akut.
"(Hepatitis akut) memiliki banyak faktor penyebab yang memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk penegakan diagnosisnya," imbuh dia.
Masyarakat yang bergejala diminta segera ke faskes
Masyarakat yang mengalami gejala hepatitis akut misterius diimbau untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Jika ada satu saja dari gejala dan tanda tersebut maka sebaiknya untuk dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," kata Erizon.
Untuk pemeriksaan awal, kata Erizon, masyarakat dapat mendatangi puskesmas atau faskes terdekat yang mudah diakses.
Namun, apabila pasien dengan kondisi tidak stabil dengan kesadaran menurun, sebaiknya untuk dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit.
"Selanjutnya sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan dan rekomendasi ikatan dokter anak Indonesia (IDAI) sangat diperlukan pemeriksaan," ucap Erizon.
Pemeriksaan tersebut mencakup memeriksa serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT), yakni enzim khusus yang dihasilkan sel hati pada saat peradangan.
"Jika hasilnya di atas 500, maka akan diputuskan untuk dilakukan rujukan ke RS tipe B atau tipe A," ungkapnya.
Pencegahan penularan hepatitis akut misterius
Penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) diyakini dapat menghambat persebaran penyakit hepatitis akut misterius.
Erizon mengungkapkan, ada banyak cara untuk mencegah tertularnya penyakit yang menyerang hati atau liver tersebut.
"Pencegahannya bermacam-macam, mulai dari menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah hepatitis tipe A yang penularannya melalui fekal oral (mulut)," ujar Erizon.
Dalam pendekatan komunitas, ujar Erizon, kebersihan lingkungan sangat penting diterapkan karena menjadi kunci mengurangi kesempatan transmisi virus melalui kotoran yang menempel di tangan.
