Berita Semarang
UPDATE : Satpam Perumahan Masih Belum Percaya RSS Bunuh Anaknya di Hotel, Ini Pengakuannya
Rumah tangga RSS ibu pembunuh anaknya di hotel kota Semarang tidak pernah ada masalah.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Rumah tangga RSS ibu pembunuh anaknya di hotel kota Semarang tidak pernah ada masalah.
Hal ini diungkapkan oleh masyarakat sekitar, saat Tribun Jateng mencoba menyambangi rumahnya di perumahan Pudakpayung Kecamatan Banyumanik Semarang, Kamis (12/5/2022).
Masyarakat sekitar kediamannya menilai suami RSS sangat perhatian dengan kedua anaknya.
Bahkan warga pun sering melihat suami RSS sering mengajak bermain anak-anaknya khususnya anak sulungnya yang telah tiada.
Warga pun tidak mengira RSS dapat melakukan tindakan konyol terhadap anak laki-laki sulungnya usia 3,7 tahun yang tewas akibat dibekap saat sedang tidur di hotel.
Setelah kejadian rumah yang ditinggali RSS bersama suami dan anak-anaknya kosong. Tidak ada suasana duka di rumah tersebut.
Satpam perumahan Agus menuturkan selama ini tersangka hanya di rumah. Tersangka jarang keluar rumah kecuali jika ada keperluan.
"Kalau suaminya sering keluar rumah. Kadang bermain dengan anaknya. Kadang ambil paket pos satpam.
Kalau RSS di rumah terus. Kalau keluar rumah saat belanja," tutur dia.
Agus menilai selama ini suami tersangka sangat sayang dengan anaknya.
Bahkan dirinya sering melihat suami tersangka sering mengajak anaknya bermain dan jalan-jalan.
"Bapaknya sangat sayang dengan anaknya. Yang sering ngemong ya bapaknya. Sering ngajak main, jalan-jalan. Yang sering diajak main anak pertamannya. Setahu saya seperti itu," ujar dia.
Setahunya, selama ini tersangka dan tidak pernah ada masalah rumah tangga. Dirinya tidak menduga bahwa tersangka melakukan aksi keji terhadap anaknya.
"Kalau sekarang ini saya tidak berani ngomong. Saya kaget ada masalah ini. Saya tidak mengira dan percaya ada kejadian itu," tutur dia.
Agus menuturkan anak tersangka selama ini terkenal ramah. Bahkan sang anak sering menyapa setiap lewat pos satpam.
"Anaknya sering menyapa saya, mang," kata dia.
Hingga saat ini ia masih belum percaya atas kejadian tersebut. Dia menyayangkan kenapa sang anak menjadi korban dalam urusan rumah tangga.
"Saya masih belum percaya kejadian. Saya sangat menyayangkan kenapa bisa terjadi kejadian tersebut," tandasnya.
Sementara RSS mengaku mencoba bunuh diri dengan anaknya lantaran malu karena memakai uang tabungan untuk membayar pinjaman online yang digunakan temannya.
RSS membenarkan mengajak anaknya ke hotel untuk kabur dari rumah. Dirinya baru berpikir untuk bunuh diri sejak berada di kamar hotel.
"Berpikirannya kalau pulang tidak berani pulang. Yaudah niatnya seperti itu," ujarnya, saat dihadirkan pada konfrensi pers di Polrestabes Semarang, Rabu (12/5/2022).
Menurutnya selama ini tidak pernah mempunyai masalah dengan suaminya.
Masalah itu ketika dia diminta mengembalikan uang tabungan Rp 38 juta untuk membayar tagihan pinjol yang dipinjam temannya.
"Yang pinjam pinjol teman bukan saya," tuturnya.
Menurutnya saat itu suaminya sempat mengusirnya dari rumah. Tapi kenyataannya suaminya tidak jadi mengusirnya.
"Ya dia cuma ngomong kalau lama-lama begini kamu saya usir. Tapi tidak jadi diusir," tuturnya.
Dia membenarkan selama 7 tahun menikah suaminya tidak pernah marah. Baru kejadian uang tabungan untuk bayar tagihan pinjol suaminya marah.
"Selama 7 tahun suami tidak pernah marah-marah baru kejadian ini dia marah," tuturnya.
Ia merasa kalut atas kejadian tersebut dan membuatnya ingin mengakhir hidup. Dirinya ingin mengakhiri hidup bersama anak lelaki sulungnya.
"Saya ingin mati bersama. Tapi saya bisa diselamatkan," ujar dia.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menuturkan bocah laki-laki yang dibunuhnya merupakan anak pertamanya.
Peristiwa tersebut berawal adanya permasalahan rumah tangga antara pelaku dengan suaminya.
"Tersangka takut karena menggunakan uang mereka tanpa sepengetahuan suaminya sebanyak Rp 38 juta. Suaminya kaget ketika uang di rekening Rp 39 juta tinggal Rp 1 juta" tuturnya.
Kombes Irwan menuturkan uang yang berada di rekening digunakan tersangka untuk membayar pinjaman online.
Menurut keterangan tersangka, setahun yang lalu temannya berinisial SS menggunakan KTPnya untuk meminjam uang di Pinjaman Online. Hal tersebut disetujui oleh tersangka.
"Temannya menggunakan KTP tersangka untuk meminjam pinjaman online kurang lebih Rp 12 juta," ujarnya.
Karena identitas pelaku dipinjam, Kata Kapolrestabes, tersangka ditagih. Pinjaman tersebut awalnya Rp 12 juta membengkak.
"Karena mendapat tagihan tersangka membayar tagihan itu menggunakan uang tabungan keluarga mereka," ujarnya.
Kejadian itulah, membuat suami tersangka menegur tersangka. Hal ini menyebabkan tersangka kabur dari rumah membawa anaknya ke Hotel itu.
"Tersangka masuk ke hotel pada hari Senin (9/5)," ujarnya.
Menurutnya, tersangka mulai membekap anaknya setelah di telepon resepsionis hotel keesokan harinya sekitar pukul 13.00.
Saat kejadian korban sedang tidur dengan memegang mainan mobil-mobilan. Lalu dibekap oleh tersangka hingga meninggal dunia.
"Setelah korban meninggal dunia, pelaku mencoba bunuh diri dengan minum air sabun dan melilitkan lehernya menggunakan handuk yang ada di kamar 229," jelasnya.
Menurutnya saat kejadian resepsionis menghubunginya melalui telepon pukul 12.00. Saat itu pelaku mengangkat telepon dan menjelaskan akan memperpanjang sewa kamarnya.
"Sampai dengan pukul 18.00 tidak ada kabar dari kamar 229. Maka dari resepsionis hotel berinisiatif mendatangi kamar 229 dan membuka menggunakan kunci cadangan. Saat itulah saksi melihat korban dan pelaku dalam keadaan terlentang," tutur dia.
Ia menuturkan, dari rekaman cctv hotel tidak ada selain korban dan tersangka masuk ke kamar tersebut. Patut diduga bahwa tersangkalah yang menghilangkan nyawa anaknya.
" Tersangka dijerat pasal 80 ayat c jo pasal 76 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Tersangka diancam hukuman selama maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp 3 miliar," tandasnya. (*)
Baca juga: Cara Mudah Mengurus EKTP Hilang Secara Online di Wilayah Boyolali, Bisa Diakses dari Rumah
Baca juga: TMMD Reguler ke 113, Ini Ruas Jalan Hutan Alas Malang Yang Akan Dibangun
Baca juga: Tiga Sapi dan Satu Kambing di Semarang Suspect PMK, Akan Dilakukan Cek Lab
Baca juga: Tanggapan Ganjar Pranowo Soal Crazy Rich Jepara Bangun Jembatan