Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Hendi Optimistis Buat Semarang Lebih Hijau dan Bangkit dari Pandemi Covid-19

Di usia 475 tahun, Kota Semarang telah melewati berbagai hal positif maupun negatif. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -  Berikut ini video Hendi optimistis buat Semarang lebih hijau dan bangkit dari pandemi Covid-19.

Kota Semarang memasuki usia 475 tahun pada 2 Mei lalu. Kota yang dijuluki sebagai Kota Lunpia ini telah melewati berbagai hal positif maupun negatif. 

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi berharap, bisa terus mempertahankan hal-hal positif yang tumbuh dan berkembang di ibu kota Jawa Tengah.

Di sisi lain, bisa memperbaiki hal-hal negatif yang masih ada, misalnya membuat Kota Semarang lebih hijau dan bisa bangkit dari pandemi Covid-19. 

"Kalau kita lihat Semarang cukup gersang. Ini sebuah per

ubahan yang harus kita lakukan. Buat gerakan penanaman. Akhirnya, lambat laun mulai tambah hijau. Atau misalnya dengan bertambahnya umur, kemarin pandemi secara kesehatan khawatir. Setelah 475, sudah punya pengalaman pandemi, kita bisa menata dan menjaga diri, menerapkan prokes, vaksin supaya bisa lebih sehat dan nyaman," terang Hendi, sapaannya, Selasa (10/4/2022).

Menurutnya, masih banyak program-program yang belum tercapai karena selama ini Kota Semarang merasakan dampak pandemi yang luar biasa.

Penerimaan pendapatan berkurang. Anggaran yang telah direncanakan pun dialihkan untuk penanganan kesehatan.  

Laju pertumbuhan ekonomi pada 2020 berada pada angka -1,85 persen. Kemudian, tumbuh positif 5,16 persen pada 2021.

Pada kondisi itu belum sepenuhnya pulih. Dia optimistis pertumbuhan akan mulai terasa pada 2022 ini. 

"Beberapa proyek strategis waktu itu tidak bisa dilaksanakan. Persoalannya tinggal tahun ini, tahun depan, dan 2024. Kita lihat prioritas mana yang harus dikerjakan dulu supaya ada sisi kemanfaatan dan kemaslahatan untuk Semarang semakin hebat," jelasnya. 

Melihat visi misi Pemerintah Kota Semarang, lanjut dia, ada lima misi yang menjadi prioritas. Dua diantaranya adalah pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan infraatruktur. 

Pihaknya fokus melakukan pembangunan infrastruktur yang monumental, misalnya pembangunan Simpanglima Underground, Outer Ring Road atau jalur lingkar selatan, trem, dan sebagainya. 

"Underground Simpanglima investor belum ada yang tertarik. Jalur lingkar selatan sudah mintip-mintip tapi menjauh lagi. Kereta LRT kita geser ke trem sudah mintip-mintip kita mulai dari nol lagi. Kami tidak patah semangat, coba komunikasi lagi terhadap beberapa mimpi-mimpi infrastruktur yang monumental. Mudah-mudahan bisa follow up hingga akhir periode," tuturnya. 

Selama 2022 Kota Semarang sudah mulai menunjukan pertumbuhan yang lebih baik, diantaranya banyaknya event yang digelar, tumbuhnya destinasi wisata, dan peningkatan infrastruktur 

Semarang Jadi Tuan Rumah Health Cities Summit 

Kota Semarang dengan infrastruktur yang memadai semakin menarik perhatian untuk menjadi tuan rumah berbagai kegiatan bertaraf nasional. Belum lama ini, Kota Semarang menjadi tuan rumah Health Cities Summit 2022. 

Health Cities Summit 2022 menjadi momentum berbagai daerah dalam mendukung terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat.

Banyak diskusi yang diangkat dalam gelaran Health Cities Summit 2022 dengan menghadirkan sejumlah narasumber.

Tidak hanya soal pandemi Covid-19, namun juga tentang berbagai problematika kesehatan antara lain stunting, angka kematian ibu dan anak, ketahanan pangan dan gizi, serta kemandirian masyarakat. 

Terlepas dari inti kegiatan, Health Cities Summit 2022 membawa berkah tersendiri bagi Kota Semarang, khususnya dalam perputaran roda perekonomian.

Tingkat okupansi hotel meningkat, atraksi wisata disaksikan banyak orang, kuliner kian diminati, pasar produk khas Semarangan semakin luas, bahkan akomodasi transportasi semakin ramai.

Perhelatan bertaraf nasional tersebut pun terbilang sukses membuat Kota Semarang semakin dikenal masyarakat luas. 

"Selama dua tahun kita belajar untuk menghadapi pandemi, berbagai kegiatan harus ditunda, daya tarik wisata untuk mendongkrak ekonomi juga harus dihentikan aktivitasnya. Untuk itu semoga Healthy Cities Summit 2022 di Kota Semarang ini dapat menjadi momentum bersama, untuk belajar bersama, dan bangkit bersama," ungkap Hendi 

Museum Kota Lama 

Museum Kota Lama menjadi destinasi wisata baru di Kota Semarang. Museum tersebut berisi benda-benda serta cerita sejarah Kota Semarang yang dikombinasikan dengan teknologi imersif. 

Museum Kota Lama dibangun oleh Kementerian PUPR dengan menelan anggaran Rp 3,9 miliar. Kemudian, isi museum digarap oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang. 

Museum ini benar-benar menggambarkan kota saat terbentuk menjadi Semarang. Museum ini menjadi tambahan destinasi wisata baru di Kota Semarang khususnya di kawasan Kota Lama

"Saya bersyukur Museum Kota Lama yang dibantu Kementerian PUPR sudah tuntas. Sudah ada isi di dalamnya," ucapnya. 

Jalan Sriwijaya Jadi Simpanglima Kedua

Kawasan Jalan Sriwijaya digadang menjadi Simpanglima kedua. Kawasan tersebut dibangun agar bisa menumbuhkan perputaran ekonomi masyarakat. 

Pemerintah Kota Semarang telah melakukan pelebaran Jalan Sriwijaya. Rencananya, pembangunan akan dilakukan hingga Taman Singosari untuk mendukung konsep Simpanglima kedua. Proyek infrastruktur jalan baru ini diharap juga mampu mendorong pergerakan ekonomi warga masyarakat. 

"Kami upayakan sedikit demi sedikit melalui swakelola, yang lelang untuk pengadaan barangnya, sedangkan tenaga dari DPU. Tahun ini, kami menyempurnakan Simpanglima kedua di Singosari," jelasnya. (*)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved