Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

10 Tim Petugas Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kendal Turun Tangan Cek Kesehatan Hewan Ternak

Wabah Foot and Mouth Disease atau dikenal sebagai penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan mamalia jenis sapi terus meluas di Jawa Timur.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Petugas mengecek kesehatan mulut hewan ternak cegah PMK di Pasar Wagean Gondang, Cepiring, Kendal, Jumat (13/5/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Wabah Foot and Mouth Disease atau dikenal sebagai penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan mamalia jenis sapi terus meluas di Jawa Timur.

Kondisi tersebut membuat pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah melakukan antisipasi lebih dini agar wabah penyakit tidak masuk di wilayah Jawa Tengah.

Satu di antaranya Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP).

Sebanyak 10 tim bidang peternakan dan kesehatan hewan dikerahkan untuk mengecek kesehatan semua jenis hewan mamalia di Kabupaten Kendal.

Pengecekan tidak hanya berfokus pada hewan jenis sapi saja, juga terhadap kerbau, kambing, maupun domba.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, tim sudah disebar untuk memeriksa kesehatan hewan di pasar-pasar hewan, pedagang, hingga peternak. 

Di antaranya, pusat perdagangan hewan Sukorejo, Boja, Margosari, Gondang Cepiring, dan beberapa lokasi lainnya. 

Hasilnya, petugas sampai saat ini belum menemukan hewan ternak yang terindikasi terinfeksi virus PMK.

Pihaknya juga terus memantau perkembangan kesehatan hewan ternak di Kabupaten Kendal.

Semua pedagang, peternak, dan pengepul dilarang mengambil hewan ternak dari daerah yang terjangkit wabah PMK sementara waktu.

Petugas juga meminta kepada peternak untuk mengecek kesehatan hewan ternaknya agar bisa dilakukan penanganan lebih dini jika ditemukan gejala menyerupai PMK.

Yaitu, melakukan karantina (isolasi mandiri) bagi hewan yang sakit.

"Kami membuka diri kepada masyarakat, laporkan jika ditemukan hewan ternak yang sakit. Pisahkan dulu, jangan ambil tindakan sebelum dipastikan penyakitnya oleh petugas," terangnya, Jumat (13/5/2022).

Selain itu, lanjut Pandu, petugas juga melakukan sosialisasi kepada peternak, pedagang, blantik, hingga pembeli hewan ternak terkait bahaya PMK.

Dengan harapan, masyarakat teredukasi agar bisa mengikuti langkah-langkah prosedur kesehatan, mulai dari pencegahan hingga penanganan dini jika ditemukan kasus. 

"Hari ini kami cek kesehatan hewan ternak di Pasar Wagean Desa Gondang, Cepiring. Hasilnya juga semuanya masih sehat," jelasnya. 

Pandu meminta kepada masyarakat untuk lebih hati-hati dalam membeli atau menerima hewan ternak dari orang lain.

Utamanya yang berasal dari wilayah terjangkit wabah PMK.

Mengingat sebagian sapi di Kabupaten Kendal biasanya diambil dari daerah di Jawa Timur, dan perbatasan Jateng-Jatim.

Upaya ini sebagai langkah antisipatif agar wabah tidak merebak ke Kabupaten Kendal.

"Kami coba lakukan pencegahan. Kalau pun gejala nanti ada dan bisa diketahui lebih dini, bisa dilakukan penanganan lebih awal. Pengecekan juga dilakukan ke semua hewan, tidak hanya sampling saja," tegasnya. 

Diketahui, wabah PMK sudah merebak di wilayah Jawa Timur dan Aceh yang berdampak pada kesehatan ribuan hewan ternak.

Penularan penyakit ini dikabarkan sangat cepat terhadap hewan jenis mamalia lainnya.

Meski dimungkinkan tidak menular pada manusia, namun PMK bisa mematikan hewan yang terjangkit.

Kesehatan hewan terganggu, sehingga berdampak pula pada penurunan berat badan hewan yang menyebabkan kerugian ekonomi. 

Gejala yang ditimbulkan dari PMK adalah demam tinggi pada hewan, nafsu makan berkurang, menggigil, produksi susu berkurang drastis, dan penurunan berat badan.

Terparahnya, bagian mulut dan kaki hewan ternak mengalami luka, kuku lepas, bahkan bisa saja mati.

Pedagang hewan ternak, Kundori mengatakan, wabah yang terjadi di Jawa Timur saat ini menjadi perbincangan serius di kalangan peternak hingga pedagang hewan.

Untuk mencegah hal itu, dirinya berupaya meningkatkan kebersihan badan hewan ternak dan kandangnya.

Seperti, rutin memandikan ternak setiap hari, dan aktif membersihkan kandang-kandang ternak.

"Upaya kami rutinkan mandi bagi hewan setiap hari. Jaga kebersihan hewan dan kandang. Alhamdulillahnya, hewan ternak di Pasar Gondang ini diambil dari lokalan saja, jadi lebih aman," tutur dia.

Pedagang lain, Ahmad menyatakan, para pedagang sudah diimbau untuk menyetop pembelian hewan ternak yang berasal dari Jawa Timur atau perbatasan. 

Begitu pula penjualan hewan ternak supaya menghindari wilayah terjangkit wabah PMK.

Dia juga sudah diberitahu petugas terkait ciri-ciri penyakit mulut dan kuku supaya segera melapor jika menemukan ciri-ciri gangguan kesehatan yang diberitahukan.

"Kami jualnya lokalan saja, paling jauh Purwodadi, Kudus. Kalau ambilnya dari peternak Kendal saja, sebagian dari Batang," kata dia. 

Pembeli asal Demak, Saiun menerangkan, hewan ternak yang dia beli dilakukan pengecekan oleh petugas sebelum diedarkan kembali ke daerah lain.

Hewan ternak dalam keadaan sehat yang bisa diteruskan ke luar daerah, sementara jika ditemukan hewan sakit, dilakukan penanganan kesehatan terlebih dahulu.

"Sebelum saya kirim ke luar daerah, semua hewan ternak saya dicek kesehatannya oleh petugas. Termasuk dari Kendal," tukasnya. (Sam)

Baca juga: Sedang Berlangsung Babak II Skor 2-0 Timnas Indonesia Vs Filipina, Tonton Live Streaming di Sini

Baca juga: 7 Keutamaan Membaca Surat Al Waqiah: Dijauhkan dari Kemiskinan hingga Mendapat Ketenangan Jiwa

Baca juga: Ekspor terus Meningkat, Ganjar Pranowo Segera Luncurkan Pelabuhan Hortikultura di Jateng

Baca juga: FOKUS : Jembatan Kholil

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved