Berita Semarang
Cerita Anak Jalanan Semarang Lawan Kerasnya Hidup Tanpa Bekal Imunisasi Dasar Lengkap
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) masih jadi barang mewah bagi anak jalanan di Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: sujarwo
Meskipun tak ikut turun mengamen karena dilarang, ia harus mengikuti ibunya bekerja sebagai pengamen saat malam hari.
Gelandangan Semarang Jumaria memiliki 3 (tiga) orang anak. Termasuk Aldi (bukan nama sebenarnya).
Aldi adalah anak ketiga Jumaria gelandangan Semarang yang setiap harinya hidup di jalan sebagai pengamen. Dua anak lainnya, dititipkan ke masing-masing kakek-neneknya.
Anak pertama Jumaria saat ini sudah duduk di kelas 5 (lima) SD di Kota Salatiga.
Anak kedua duduk di kelas 2 (dua) SD di Yogyakarta.
"Anak ketiga ini memang hidup bersama saya dan suami. Kami tinggal di sebuah bangunan bekas hotel yang terbengkalai di Kota Semarang," paparnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (22/4/2022) malam.
Jumaria saat ini masih kebingungan sebab nasib anak ketiganya tak semujur nasib dua kakaknya.
Dua kakaknya tersebut diambil oleh kakek-neneknya sejak lahir sehingga mereka mudah mengakses layanan kesehatan maupun pendidikan.
"Memang yang anak ketiga ini saya usahakan hidup bareng saya. Tapi itu nanti sekolahnya gimana karena dia belum imunisasi, kan itu syarat juga buat sekolah," papar Ria, sapaan akrab Jumaria.
Terkait imunisasi, nasib lebih baik dialami anak pertamanya yang hidup di Salatiga. Ia pernah diimunisasi meskipun tidak lengkap. Ia dapat akses imunisasi karena diikutkan ke Kartu Keluarga (KK) keluarga Neneknya.
"Ikut KK nenek saya atau buyut anak saya. Jadi gampang bisa imunisasi," tuturnya.
Sedangkan anak kedua Jumaria yang berada di Yogyakarta Sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Hal itu karena ikut Kartu Keluarga Neneknya.
Di status KK tersebut,Jumaria dan anaknya menjadi kakak dan adik. Bukan sebagai Ibu dan anak seperti semestinya.
"Anak ketiga usia 4 (empat) tahun. Lahir di Jogja dibantu PKBI setempat. Dibantu mereka. Beda sama anak ketiga ini," katanya.
Sebaliknya anak ketiga Jumaria tidak dapat Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) sama sekali lantaran tidak ada identitas baik surat Lahir dan buku pink (buku KIA).