Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Program PINTAR

Tanoto Foundation Ajak Banyumas Perbaiki Program Kerjasama dan Rapor Pendidikan

Berkenaan dengan lingkungan sekolah, iklim kebinekaan dan inklusivitas, masih berada di tahap merintis.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Istimewa
Tanoto Foundation Ajak Banyumas Perbaiki Program Kerjasama dan Rapor Pendidikan 

TRIBUNJATENG.COM - Jumat (13/5) – Banyumas. Tanoto Foundation kembali menggelar rapat pertemuan dengan para pemangku pendidikan.

Kali ini giliran Kabupaten Banyumas. Pertemuan dengan para pemangku kepentingan Program PINTAR Tanoto Foundation tersebut diselenggarakan di ruang rapat Wakil Bupati Kabupaten Banyumas.

Pertemuan dihadiri oleh Irawati, S.E. (Kepala Dinas Pendidikan Banyumas), Dra. Enas Hindasah (Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Banyumas), Didit Hermawan (Analis Kebijakan Sekda Kab. Banyumas), Sulistyowati (Kabid PPN BAPPEDA Litbang), Edi Sungkowo (Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Banyumas), Kasi Kurikulum SD, Kasi Kurikulum SMP, Korwilcam Dindik Kec. Patikraja dan Purwokerto Selatan, perwakilan Kepala Sekolah Mitra, serta perwakilan Fasilitator Daerah. Sementara itu, dari pihak Tanoto Foundation hadir Dr. Nurkolis, M.M. (Koordinator Provinsi Tanoto Foundation Jawa Tengah), Wahyu Daryono (Spesialis Monitoring & Evaluasi), Putut Saputro (Government Relationship), dan Da Laela (District Coordinator).

Masih dalam agenda yang sama dengan kota/kabupaten mitra sebelumnya, topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut mengenai perbaikan kerjasama Kabupaten Banyumas dengan Tanoto Foundation sekaligus perbaikan rapot pendidikan.

Perbaikan kerjasama dilakukan berdasarkan hasil evaluasi program yang telah terlaksana dan laporan rapor pendidikan Kabupaten Banyumas.

Dari hasil rapor pendidikan Kabupaten Banyumas diketahui bahwa karakter siswa, baik SD/MI dan SMP/MTs, telah menunjukkan penerapan sikap berdasarkan nilai-nilai pelajar Pancasila.

Sementara itu, dalam hal kompetensi literasi para siswa telah mampu mencapai batas minimum tetapi kompetensi numerasi masih belum mampu mencapai batas minimum.

Dari segi guru, penyelenggaraan pembelajaran telah mengarah pada peningkatan kualitas yang ditujukan dengan suasana kelas yang mulai kondusif dan adanya dukungan efektif serta aktivasi kognitif dari guru.

Akan tetapi, kegiatan pengembangan kualitas pembelajaran yang dilakukan belum terstruktur.

Berkenaan dengan lingkungan sekolah, iklim kebinekaan dan inklusivitas, masih berada di tahap merintis.

Yang artinya bahwa pada tahap tersebut, sekolah-sekolah di Kabupaten Banyumas baru memulai program sekolah inklusif dan sudah menjalankan program tetapi belum lama.

Dari hasil rapor pendidikan, diusulkan rencana perbaikan, seperti penyelenggaraan pelatihan numerasi kelas awal dan perpustakaan digital, penerapan dan diseminasi modul pembelajaran aktif dari Tanoto Foundation, serta mewujudkan sekolah ramah anak dan inklusif.

Berkenaan dengan rencana perbaikan kerjasama, diusulkan untuk melakukan pemaksimalan peran pengawas, dan modul PINTAR​, supervisi kepala sekolah, penguatan pendampingan, rekaman aksi nyata guru dalam pembelajaran aktif, diseminasi melalui KKG/KKKS di setiap kecamatan, LMS e-PINTAR, diseminasi melalui MGMP/MKKS setiap mapel, dan LMS e-PINTAR, pendampingan SDG’s, penggunaan dana APBD atau BOS​, serta draft SK Bupati/Kadinas untuk peningkatan mutu pendidikan.

Menanggapi usulan program untuk perbaikan rapor pendidikan, Irawati, S.E. mengatakan, “Saya sangat mendukung bila hendak diterapkannya aplikasi assesment pengawas yang telah dikembangkan oleh Tanoto Foundation, sebab aplikasi tidak dapat dimanipulasi.”

Oleh karena itu, Irawati menekankan agar kabid/kasi memprogramkan diseminasi sehingga program PINTAR dapat disebarluaskan di wilayah kab. Banyumas.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved