Berita Semarang
Pindapata Tradisi Kuno Yang Masih Dijalankan Saat Waisak di Vihara Tanah Putih Semarang
Sejumlah umat Buddha yang akan menjalankan ibadah di Vihara Tanah Putih Semarang, memberikan bungkusan bahan makanan ke beberapa Bhikkhu
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah umat Buddha yang akan menjalankan ibadah di Vihara Tanah Putih Semarang, memberikan bungkusan bahan makanan ke beberapa Bhikkhu.
Pemberian bahan makanan itu menjadi tradisi kuno yang masih dilakukan sebelum perayaan Waisak.
Bahkan tradisi tersebut sudah dilaksanakan para Bhikkhu Buddha sejak zaman Buddha Gautama.
Tradisi kuno tersebut disebut sebagai Pindapata, di mana umat Buddha memberikan dana makanan yang diterima oleh para Bhikkhu menggunakan mangkuk emas.
Baca juga: 5 Berita Populer: Rumah Mertua Irjen Fadil Kemalingan hingga Mahasiswi Indonesia Simpanan Papa Katsu
Baca juga: Jelang Tinju Lawan Nikita Mirzani, Dinar Candy Siapkan Dokter Operasi Kalau Hidung Patah
Menurut Bhikkhu Cattamano Mahatera, Kepala Vihara Tanah Putih Semarang, mengatakan, umat Buddha diberikan kesempatan untuk membantu dan menyokong kehidupan para Bhikkhu dalam Pindapata.
"Meski mendapatkan dana makanan, namun para Bhikkhu hanya mengambilnya secukupnya, karena Bhikkhu tidak boleh menyimpan hasil Pindapata," ucapnya, Senin (16/5/2022).
Dilanjutkannya, hasil Pindapata juga akan dibagikan ke yang membutuhkan, baik panti asuhan maupun panti jompo.
"Makna Pindapata tidak hanya berbagi kepada para Bhikkhu, namun juga berbagai kepada yang membutuhkan," katanya.
Diterangkannya, Bhikkhu Cattamano, di beberapa daerah tradisi Pindapata dilakukan para Bhikkhu dengan mendatangi rumah warga.
"Namun di Vihara ini yang bertepatan pada Hari Raya Waisak dengan tema moderasi beragama untuk menjaga kedamaian, umat Buddha datang ke para Bhikkhu," paparnya. (*)