Liputan Khusus
Gedung Karantina dan Isolasi Terpusat di Daerah Kini Sepi, Tapi Hartopo Masih Pertahankan
Pemkab Kudus masih membutuhkan tempat isolasi sebagai langkah antisipatif kasus positif. Bupati Kudus, HM Hartopo menegaskan Pemkab Kudus masih membut
Penulis: faisal affan | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah rumah sakit dan tempat isolasi terpusat di daerah-daerah sudah dikembalikan fungsinya seperti semula. Namun demikian masih disisakan beberapa ruangan untuk antisipasi adanya pasien Covid-19.
Pemkab Kudus masih membutuhkan tempat isolasi sebagai langkah antisipatif kasus positif. Bupati Kudus, HM Hartopo menegaskan Pemkab Kudus masih membutuhkan dua tempat isolasi tersebut.
Terlebih, belum ada keterangan resmi terkait peralihan status pandemi jadi endemik. Sehingga potensi-potensi buruk harus tetap diantisipasi. Termasuk petugas yang selalu siaga saat kondisi tertentu untuk menangani lonjakan kasus tersebut.
Baca juga: Jateng Sudah Zero Covid, Ruang Bekas Isolasi di Rumah Sakit untuk Rawat Inap
"Kami terus menyiagakan, kalau ada lonjakan langsung kami panggil petugasnya," kata Hartopo, Jumat (13/5/2022).
Soal kasus Covid-19 di Kudus, Hartopo menyampaikan belum menemukan tanda-tanda lonjakan kasus. Statusnya kini, bahkan sampai nol kasus, sehingga untuk saat ini dua isoter itu hanya disiagakan saja.
"Rumah sakit juga kami minta tetap menyediakan ruang isolasi, setidaknya kapasitasnya sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan yang berlaku," jelasnya.
Rusunawa Bakalankrapyak yang dijadikan tempat karantina orang tanpa gejala kini tampak sepi, tak ada pasien. Akses ke tangga lantai dua terkunci. Lapangan Rusunawa yang dulu sering digunakan pasien tanpa gejala berolahraga, kini tak ada kegiatan.
Kepala Ruang Isolasi RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, Ahmad Faiq menjelaskan, penghuni pasien Covid-19 terakhir di bulan April 2022 lalu. Sampai saat ini, tidak ada lagi pasien yang masuk ke ruang isolasi rumah sakit plat merah.
Di Banyumas, angka kasus Covid-19 terus menunjukan perkembangan yang baik. PPKM sudah di level 1. Banyumas menjadi salah satu dari tiga daerah di Jawa Tengah yang berstatus level 1 bersama Kendal dan Kota Semarang.
Masih tracing
Terhitung 5 Mei 2022, di Banyumas tidak ada lagi penambahan kasus positif.
"Memang tidak ada sama sekali, tracing testing tetap kita laksanakan, sesuai aturan," ujar Bupati Banyumas, Achmad Husein.
Diketahui, hingga 14 Mei 2022 ini hanya ada enam orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Banyumas dan tidak ada kasus meninggal. Keadaan ini membuat masyarakat menjadi semakin yakin bahwa Covid telah menghilang dan memunculkan keinginan agar dapat lepas masker.
Kondisi tempat karantina Covid-19 di Balai Diklat Baturraden juga saat ini telah kosong dan sudah tidak ada lagi pasien positif yang menempati.
Kosongnya tempat karantina memang sudah terjadi sejak sejak awal bulan puasa.
Ternyata waktu itu hanya dipakai empat hari saja, dan setelah itu tidak ada lagi pasien yang dikarantina di balai diklat, Baturraden.
Ada empat orang yang berjaga di tempat karantina. Balai diklat bisa menampung sekitar 80 orang.
"Kalau tempat saat ini masih seperti awal belum dirombak dan fasilitas seperti velbed, kamar-kamar masih ready, kita menunggu instruksi mau seperti apa. Tempat masih siap, tapi jangan sampai digunakan lagi untuk karantina kalau bisa," kata petugas di Balai Diklat, Minggu (15/5/2022). (afn/mzk/han/jti/raf-bersambung/TRIBUN JATENG CETAK)