Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Tol Sumo Tidur Pulas saat Tabrak Tiang, Tak Ditemukan Bekas Pengereman

KNKT menduga kuat sopir bus PO Ardiansyah yang terlibat kecelakaan maut di jalan Tol Surabaya-Mojokerto itu sempat tertidur pulas.

Istimewa untuk Surya.co.id
Kecelakaan maut Tol Sumo 

TRIBUNJATENG.COM, MOJOKERTO - Hasil investigasi terkait kecelakaan Bus Ardiansyah di Tol Surabaya-Mojokerto KM712.400/A, Jawa Timur, dibeberkan Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan (53).

Tak ditemukan bekas pengereman di lokasi kejadian kecelakaan maut tersebut.

KNKT menduga kuat sopir bus PO Ardiansyah yang terlibat kecelakaan maut di jalan Tol Surabaya-Mojokerto itu sempat tertidur pulas (Deep Sleep) saat mengemudikan kendaraannya.

Baca juga: Di Balik Kecelakaan Maut Tol Sumo yang Tewaskan 14 Orang, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan


Dalam insiden tersebut, mengakibatkan 14 korban meninggal dunia dan 19 orang mengalami luka-luka.

Ahmad Wildan mengatakan, berdasarkan hasil investigasi ditemukan indikasi sopir bus tertidur saat mengemudi kendaraan.

"Kami merangkai sebuah hipotesa, hasilnya pengemudi bus capek sehingga performa menurun.

Dan melihat jejak di lokasi kejadian, memang tidak ditemukan bekas pengereman.

Artinya ini bukan soal kendaraan, tapi ini pada human (Manusia)," jelasnya saat ditemui di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (18/5/2022).

Menurut dia, sopir bus lelah dilihat dari perjalanan di mana rombongan wisata berangkat dari Surabaya pada Sabtu (14/5/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.

Dan setibanya dari Malioboro Yogyakarta, pulang pada Senin (16/5/2022) pagi.


Pihaknya juga mengkonfrontir sopir bus yang bersangkutan di Mapolres Mojokerto Kota dan memadukan jejak di lokasi kejadian, tidak ada bekas pengereman.

"Sebenarnya bukan micro sleep ini, bisa jadi deep sleep dia (Sopir) jadi tertidur sehingga ketika kendaraan menabrak guardrail dan segala macam sampai menabrak batu pondasi VMS hingga ban pecah dia tidak terasa, jadi benar-benar pulas," ungkapnya.

 
Kenapa dikatakan deep sleep? Wildan menjelaskan, karena kendaraan bus sempat bergesekan dengan bagian guardrail sekitar 100 meter dan bus menabrak VMS hingga ban robek, namun saat itu sopir tidak sadar.

"Tidur dalam per sekian detik itu micro sleep dan terbangun, tapi ini deep sleep. Kenapa? karena hampir dua menit.

Artinya, guardrail sudah bekerja tapi orangnya (Sopir) tidak sadar-sadar dan baru sadar ketika kendaraan bus menabrak VMS setelah terjadi kecelakaan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved