Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Religi

Kisah Bilal Bin Rabah, Orang Pertama yang Kumandangkan Adzan di Dunia

kisah bilal, orang pertama yang kumandangkan adzan. Ayahnya bernama Rabbah, yang seorang budak. Sedangkan ibunya bernama Hamamah, juga seorang budak w

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
tribunnews
Kisah Bilal Bin Rabah, Orang Pertama yang Kumandangkan Adzan di Dunia 

Kisah Bilal Bin Rabah, Orang Pertama yang Kumandangkan Adzan di Dunia

TRIBUNJATENG.COM- Bilal lahir di daerah As-sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah.

Ayahnya bernama Rabbah, yang seorang budak. Sedangkan ibunya bernama Hamamah, juga seorang budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Mekah.

Karena kondisi ibunya, sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan ibnus-sauda (putra wanita hitam).

Bilal adalah seorang budak berkulit hitam dari Habsyah (sekarang Ethiopia). Beliau dibesarkan di kota Ummul Qura (Mekah), sebagai seorang budak milik keluarga bani Abdud-dar.

Saat ayahnya meninggal, Bilal diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh penting kaum Quraisy.

Ketika Mekah dihebohkan dengan kemunculan seseorang yang menjadi Rasul, yang menyerukan kalimat Tauhid, Bilal adalah kelompok orang yang pertama memeluk Islam, walau statusnya masih menjadi seorang budak.

Saat Bilal masuk Islam, hanya ada beberapa orang yang telah mendahuluinya memeluk agama baru itu. Seperti Ummul Mu’minin Khadijah binti Khuwailid, Abu Bakar ash-shiddiq, Ali bin Abu Thalib, Ammar bin Yasir bersama ibunya, Sumayyah, Shuhaib ar-rumi, dan Miqdad bin Aswad.

Orang Quraisy yang paling banyak menyiksa Bilal adalah Umayyah bin Khalaf (tuannya), bersama para algojo. Mereka menghantam punggung Bilal dengan cambuk, tetapi Bilal hanya berkata, “Ahad, Ahad (Allah Maha Esa).”

Mereka menindih dada Bilal dengan batu besar yang panas, Bilal pun hanya berkata, “Ahad, Ahad.”

Mereka semakin meningkatkan penyiksaannya, namun Bilal tetap mengatakan, “Ahad, Ahad.”

Mereka memaksa Bilal agar memuji Latta dan Uzza, tapi Bilal justru memuji dan mengagungkan Allah dan Rasul-Nya.

Mereka terus memaksanya, “Ikutilah yang kami katakan!”

Bilal menjawab, “Lidahku tidak bisa mengatakannya.”

Pada akhirnya Sayyidina Bilal dibebaskan oleh Abu Bakar, sehingga status Bilal bukan lagi seorang budak, melainkan sudah menjadi manusia merdeka, dan beliau menjadi salah seorang sahabat nabi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved