Kebakaran
Warga Kocar-kacir Dengar Suara Ledakan, Jembatan Baru Juwana Pati Memerah Penuh Asap
Sebanyak 11 bangunan liar semipermanen di bawah Jembatan Baru Juwana, Desa Doropayung RT 1 RW 1, Kecamatan Juwana, dilanda kebakaran.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Sebanyak 11 bangunan liar semipermanen di bawah Jembatan Baru Juwana, Desa Doropayung RT 1 RW 1, Kecamatan Juwana, dilanda kebakaran, Minggu (22/5/2022) dini hari.
Bangunan liar yang oleh pemiliknya dijadikan hunian itu kini jadi puing-puing.
Kasatpol PP Pati Sugiyono menuturkan, kebakaran bangunan semipermanen yang berdinding kayu dan triplek serta beratap asbes ini terjadi sekira pukul 03.00 WIB.
"Begitu mendapat laporan, Tim Damkar segera berangkat menuju lokasi dengan membawa empat mobil pemadam kebakaran," ujar dia.
Menurut Sugiyono, api berhasil dipadamkan pada pukul 04.30.
"Penyebab kebakaran ialah korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa. Namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp 250 juta," ujar dia.
Seorang penghuni bawah Jembatan Baru Juwana, Suker (47), menyebut bahwa dirinya sedang menonton televisi ketika mendengar suara letusan.
Ketika mengecek sumber bunyi, ia melihat api sudah berkobar dengan asap hitam membubung tinggi di bangunan rumah yang ditempati Suratno (57).
Mereka lalu berteriak-teriak minta tolong. Semua penghuni bangunan-bangunan di bawah Jembatan Baru Juwana lalu berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Sementara, Kasi Humas Polres Pati Iptu Sukarno mengatakan, dari 11 bangunan yang terbakar, 10 di antaranya ludes, sementara satu sisanya hanya terbakar sebagian.
Ia menuturkan, kepolisian telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR melalui BPJN Satker Jateng (PPK) untuk menurunkan tim teknis penguji unjuk kerja jembatan.
Hal ini untuk mengetahui apakah pascakebakaran jembatan masih aman dilalui kendaraan berat.
"Sambil menunggu besi penyangga jembatan dingin, arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Lingkar Juwana, jadi contra flow. Setelah besi penyangga jembatan dingin, kami coba menormalkan kembali arus lalu lintas lewat jembatan tersebut. Sambil dilakukan pengamatan, apabila terjadi perubahan kontruksi atau struktur jembatan, maka akan kami tutup kembali dan arus lalu lintas akan kami berlakukan contra flow kembali," tandas Iptu Sukarno. (mzk)