Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sragen

Ada Akademi Bola di Ponpes Walisongo Sragen, Gembleng Santri Jadi Atlet

Para santi Ponpes Walisongo Sragen juga ditempa dengan keterampilan olahraga. 

Penulis: khoirul muzaki | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Khoirul muzaki
Wifa Football Academy Sragen. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Ada yang menarik dari pondok pesantren Walisongo Sragen. Biasanya pesantren hanya berfokus mengajarkan pendidikan agama. 

Tapi di pesantren yang berlokasi di Desa Sungkul Kecamatan Sragen ini, para santri juga ditempa dengan keterampilan khusus di dunia olahraga. 

Menariknya, beda dengan pesantren pada umumnya, selain pengajaran ilmu agama, ponpes Walisongo juga membuka akademi atau sekolah sepak bola untuk para santri

WIFA ( Walisongo Islamic  Football Academic ) namanya. WIFA boleh disebut sekolah bola pertama di  Indonesia yang berkultur atau berbasis pesantren. 

Akademi  ini berdiri sejak 2 tahun silam  di bawah naungan yayasan Pondok Pesantren Walisongo yang diasuh Gus Tawa, putra dari pendiri Ponpes Walisongo, Kyai Makruf Islamudin.

Melalui WIFA, ia  bercita- cita ingin membumikan sepak bola di kalangan pesantren.  Ini sekaligus untuk media dakwah. 

“Dulu  anak pesantren di kancah persepak bolaan dipandang sebelah mata. Dianggap tidak lazim di turnamen sepak bola, "katanya

Ia ingin membuktikan, santri juga mempunyai potensi sama untuk bisa berkompetisi dan berprestasi di dunia sepakbola.  Ia tak segan merekrut pelatih - pelatih SSB untuk melatih para santri bermain bola di lapangan.

Even pertandingan sepak bola melibatkan santri pun mulai digelar. Tahun 2010, dilaksanakan turnamen Walisongo Cup 1 yang melibatkan para santri di pesantren dan Madrasah Diniyah se Kabupaten Sragen.

Ketika Menpora Imam Nahrowi menggelar LSN  1 ( Liga Santri Nasional )  tahun 2015, Walisongo juga ikut berpartisipasi hingga berhasil menjuarai Region Solo Raya. 

Bahkan, di tahun 2016, Walisongo berhasil menembus final LSN tingkat nasional di Maguwoharjo Yogyakarta. Sayang, di partai final, Walisongo kalah adu pinalti dari Club Nurul Iman Mlangi Wates sehingga hanya menempati Juara 2. 

Yang membanggakan, pada even ini, Tri Widodo, santri Walisongo berhasil menyabet predikat  pemain terbaik nasional.

“Sayang sekali waktu itu Tri widodo gagal dalam seleksi pemain nasional kalah di step terakhir denga M.Rafli," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved