Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kebakaran

Berkali-kali Anak Difabel Banyumas Kesetrum Listrik, Berakhir Tewas dalam Kebakaran Rumah

Anak difabel yang tewas dalam kebakaran rumah di Purwokerto Barat sering kesetrum gara-gara hobi mainan instalasi listrik.

TRIBUNBANYUMAS/Permata Putra Sejati 
Kondisi rumah warga Kelurahan Rejasari, RT 1 RW III,Karanglewas Lor, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas yang ludes terbakar pada Senin (23/5/2022) sekira pukul 13.30 WIB.  

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Kebakaran yang menewaskan anak disabilitas di Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas.

Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.

Namun warga setempat meyakini kebakaran itu karena korsleting listrik.

Kondisi rumah warga Kelurahan Rejasari, RT 1 RW III,Karanglewas Lor, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas yang ludes terbakar pada Senin (23/5/2022) sekira pukul 13.30 WIB. 
Kondisi rumah warga Kelurahan Rejasari, RT 1 RW III,Karanglewas Lor, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas yang ludes terbakar pada Senin (23/5/2022) sekira pukul 13.30 WIB.  (TRIBUNBANYUMAS/Permata Putra Sejati )

Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Rumah Warga Purwokerto Barat, Anak Difabel Tewas, Jeritan Terdengar Warga

Sebagai informasi korban memang suka bermain kabel listrik. 

Peristiwa kebakaran itu terjadi, Senin (23/5/2022) sekira pukul 13.30 WIB. 

Dugaan itu muncul karena salah seorang saksi yaitu, Rahmat Kurnia (55) melihat sumber api kali pertama terlihat dari bagian atas kamar korban. 

"Koban juga selama ini sering bermain instalasi kabel listrik di rumah tersebut. Kalau ada hal-hal baru pengin tahu, apa saja," ujar Rahmat. 

Rumah Rahmad bersebalahan persis dengan rumah korban. 

Ia bercerita beberapa waktu lalu sempat memindahkan instalasi kabel listrik di kamar korban ke bagian atas. 

Menurutnya korban juga berkali-kali tersetrum akibat bermain dengan kabel listrik. 

Kabel di kamarnya sering diotak-atik sehingga ia juga sering tersetrum namun tidak ada kapoknya. 

Diketahui korban sebelumnya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Ajibarang. 

Namun sejak pandemi Covid-19 tidak pernah bersekolah lagi. 

Korban selama ini tinggal bersama nenek, ibu dan adiknya yang masih bayi. 

Ayah korban telah lama bercerai dengan ibu korban. 

Sementara itu tetangga lainnya, Yuni (44) menambahkan korban berasal dari keluarga tidak mampu. 

Ibunya korban saat kejadian sedang keluar rumah.

Ia bekerja sebagai asisten rumah tangga namun tidak tetap. 

Sementara neneknya sudah sangat tua. 

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved