Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Boyolali

Harga Minyak Goreng Kemasan di Solo Raya Stabil Tinggi

Pedagang sembako di Kelurahan Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Partini mengatakan, harga minyak goreng untuk merek Hemart dan Fortune saat ini m

Editor: m nur huda
TRIBUNBANYUMAS/Permata Putra Sejati
Pembeli terlihat saat akan membeli minyak goreng di swalayan Rita Jalan Jenderal Soedirman, dengan harga Rp 23.500 per liter, Kamis (17/3/2022). Hal yang sama juga terjadi di Pasar Karanglewas Purwokerto sejumlah pedagang pagi ini mendapat informasi update harga minyak per liter dengan harga Rp 23 ribu. 

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Harga minyak goreng kemasan di wilayah Boyolali dan Solo terpantau masih cukup tinggi.

Larangan ekspor CPO dan turunannya yang diberlakukan pemerintah sejak 28 April lalu tak berdampak pada harga minyak goreng kemasan.

Pedagang sembako di Kelurahan Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Partini mengatakan, harga minyak goreng untuk merek Hemart dan Fortune saat ini masih Rp 25 ribu per liter.

Menurutnya, dua merek itu merupakan minyak goreng kemasan termurah yang dijualnya.

Menurutnya, sejak kenaikan harga minyak goreng kemasan, harga cenderung stabil tinggi hingga saat ini.

Namun demikian, konsumen tetap meminati minyak goreng kemasan. Karena itulah, Partini tetap menjual komoditas tersebut.

"Masih jual, tapi stok saya kurangi. Ibu rumah tangga lebih pilih beli minyak goreng kemasan premium dibanding curah," ujarnya, Minggu (22/5).

Hal senada juga terjadi di Solo. Pedagang di Solo, Surati mengatakan sejauh ini harga minyak goreng kemasan premium masih di kisaran Rp 24 ribu hingga Rp 25 ribu per liter. Sejauh ini, menurutnya harga minyak goreng kemasan cenderung stabil, tidak ada kenaikan maupun penurunan harga.

"Harganya masih stabil tinggi, mudah-mudahan bisa cepat turun," kata pedagang ayam geprek di kawasan Manahan tersebut.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi menerangkan, harga minyak goreng kemasan mengikuti mekanisme pasar. Pihaknya, ucap dia, fokus pada minyak goreng curah di harga Rp 14 ribu per liter.

Menurutnya, jika dibandingkan beberapa waktu lalu, sejauh ini harga minyak goreng curah di Solo sudah mendekati harga eceran yang ditentukan pemerintah.

"Dulu sempat Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu per liter. Sekarang rata-rata sudah di angka Rp 14.500 per liter. Minyak goreng curah menjadi perhatian kami karena banyak digunakan pelaku UMKM dan masyarakat kecil," ujarnya.

Terpisah, stok minyak goreng curah maupun kemasan di pasar tradisional dan penyalur di Kudus melimpah. Dengan melimpahnya stok, maka tidak ada lagi pembatasan pembelian. Demikian dikatakan penyalur minyak goreng curah di Pasar Bitingan, Kudus, Muhari, Sabtu (21/5).

Ia mengakui tidak lagi memprioritaskan pelanggan yang biasa membeli di tempatnya. Saat ini, siapapun yang hendak membeli minyak goreng curah dalam jumlah berapapun dilayani.

"Setiap 10 hari, saya meminta 15 drum minyak goreng atau setara 3 ton langsung diantar. Berbeda dengan sebelumnya hanya mendapatkan jatah tiga drum atau 600 liter," ujarnya.

Bedanya, imbuh dia, saat itu tiga drum minyak goreng bisa habis dalam waktu sehari dan masih kurang. Sekarang untuk bisa menghabiskan 3 ton membutuhkan waktu hingga 10 hari lebih.

Sementara harga jual, sama seperti sebelumnya, yakni Rp 14.500 hingga Rp 15 ribu per kilogram. Jika akan dijual kembali akan mendapatkan harga lebih murah, sedangkan dipakai sendiri bakal menyesuaian harga jual di pasaran.

Hal senada juga dikatakan penjaga toko yang juga penyalur minyak goreng curah di Jalan Hos Cokroaminoto Kudus, Miki. Menurutnya, saat ini tak ada lagi antrean warga membeli minyak goreng curah karena pasokannya lancar dan mudah didapat.

"Sebelumnya memang ada antrean hingga harus dibuatkan kartu antrean, sedangkan sekarang tidak ada lagi," ujarnya.

Sementara pedagang sembako, Anik mengatakan bila pasokan minyak goreng curah lancar dan permintaan berapapun tersedia.

"Hanya saja, sekarang permintaan sepi karena satu karton minyak goreng membutuhkan waktu hingga sepekan lebih. Berbeda dengan sebelumnya dalam waktu sehari bisa habis," tandasnya. (ant/TRIBUN JATENG CETAK)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved