Berita Pekalongan
Sempat Surut Semalam, Banjir Rob Hari Ini Kembali Terjang Pemukiman di Pekalongan, Warga Ngungsi
Pantauan Tribunjateng.com, pemukiman di Gang 8 hingga Gang 12 Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat air masih tinggi
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Sempat surut banjir yang terjadi di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, namun hari ini banjir menerjang kembali ke pemukiman warga, Rabu (24/5/2022).
Pantauan Tribunjateng.com, pemukiman di Gang 8 hingga Gang 12 Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat air masih tinggi.
Ketinggian airnya mencapai 1 meter. Bahkan aktivitas warga yang rumahnya terendam banjir lumpuh.
Penyebab banjir di lokasi ini, karena tanggul Sungai Meduri Tirto jebol tidak bisa menahan air rob.
Baca juga: Berikut Wilayah yang Terdampak Banjir Rob di Semarang Akibat Tanggul di Tanjung Emas Jebol
Baca juga: Resmi Dirilis, Ini Daftar Harga Tiket Laga Uji Coba PSIS Vs PSM, Momen Kembali ke Jatidiri
Tanggul darurat, berupa karung dan pasir pun, sudah terpasang. Akan tetapi, dari pantauan masih ada sejumlah titik tanggul yang tidak bisa menahan limpasan air sungai.
Slamet Iqbal (66) warga RT 3 RW 3 Gg 12 Tirto mengatakan, tanggul yang jebol sepanjang 100 meter lebih belum diperbaiki, air rob dari sungai Meduri akan terus masuk ke pemukiman warga.
"Kemarin sore tanggul jebol. Saat ini yang jebol sekitar 100 meter. Air rob semalam sudah surut, tapi tadi pagi sebelum subuh, kembali naik lagi," kata Slamet Iqbal (66) warga RT 3 RW 3 Gg 12 Tirto.

Ia mengungkapkan, semalam pembuatan tanggul sementara menggunakan karung pasir dari TNI, Brimob, BPBD, relawan SAR sudah dilakukan. Akan tetapi belum semua tanggul dijebol dilakukan penutupan.
"Tanggul darurat belum semuanya dibuat, sehingga air masih masuk ke pemukiman warga," ungkapnya.
Pembuatan tanggul darurat, direncanakan hari ini akan kembali dilanjutkan menggunakan karung dan pasir. Akan tetapi masih menunggu material untuk menanggul darurat.
Menurutnya, dengan kondisi seperti ini masih banyak warga masih tetap mengungsi, terutama wanita, lansia dan anak-anak.
"Bapak-bapak masih berjaga di dalam kampung, sambil gotong royong untuk membuat tanggul darurat," ujarnya.
Sayem (50) warga warga RT 3 RW 3 Gg 12 Tirto pada saat tanggul sungai jebol dan air masuk ke dalam rumah, ia bersama keluarganya tidak berada di rumah masih berada di luar kota.
"Saya kan baru nganterin anak berangkat ke pondok di Magelang, kemarin sekitar 15.00 WIB dikabari tetangga bahwa tanggul sungai jebol. Saat itu, panik semua karena barang-barang dan surat-surat tidak bisa diamankan," kata Sayem.
Semalam sampai rumah, semua barang-barang tidak bisa selamatkan terendam banjir rob semua. Hanya pakaian yang bisa diamankan.