Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Brebes

Warga Geruduk PDAM Tirta Baribis Brebes, Air Tak Mengalir 3 Bulan Tapi Tetap Suruh Bayar

Gara-gara air tak mengalir selama 3 bulan namun tetap dikenakan tagihan, puluhan warga Desa Randusanga Wetan.

Penulis: Wahyu Nur Kholik | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Wahyu Nur Kholik  
BENTANGKAN POSTER - Puluhan warga Desa Randusanga Wetan, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah menggeruduk kantor Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Baribis Brebes, pada Senin (29/9/2025). Hal itu gegara air tak mengalir selama 3 bulan namun tetap dikenakan tagihan. 

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Gara-gara air tak mengalir selama 3 bulan namun tetap dikenakan tagihan, puluhan warga Desa Randusanga Wetan, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah menggeruduk kantor Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Baribis Brebes, pada Senin (29/9/2025).

Mereka melakukan protes degan membentangkan sejumlah poster di depan kantor perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Brebes tersebut.

Salah satu poster bertulikan "Kami beli air bukan angin". Hal itu sebagai bentuk kekecewaan atas tidak mengalirnya air PDAM di wilayah tempat tinggal mereka selama tiga bulan terakhir.

Baca juga: Inilah Batik Pegon Kebumen, Tersemat Kisah Perjuangan Anak Berkebutuhan Khusus

Baca juga: BRI Semarang Gandeng HIPMI Jateng: Luncurkan Kartu Kredit Eksklusif Untuk Pengusaha Muda

Fuji Setiawati (50), mengeluhkan bahwa para pelanggan di daerahnya sama sekali tidak mendapat pasokan air.

“Selama tiga bulan, air PDAM tidak mengalir sama sekali."

"Kami menuntut PDAM agar bisa memberikan solusi supaya air bisa mengalir kembali,” ujarnya.

Fuji berharap ada solusi dari PDAM terkait keluhan yang dialami ribuan pelanggan di desanya.

Bukan hanya pada ketiadaan air, Fuji menyebut, meski air tidak mengalir, para pelanggan masih diwajibkan membayar biaya beban (abonemen) sebesar Rp 60.000 setiap bulannya.

“Selama tiga bulan tersebut, kami (pelanggan) tetap membayar biaya beban sebesar Rp 60.000. Oleh karena itu kami menuntut hak kami,” ungkapnya.

Akibat tidak mengalirnya air ini, warga terpaksa mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Menurut Fuji, warga yang tidak memiliki mesin bor sintetis terpaksa membeli air dari warga lain.

“Kami yang tidak mempunyai bor sintetis akhirnya membeli air untuk kebutuhan sehari-hari sebesar Rp 15.000 per hari, sehingga pengeluaran tambahan kami sekitar Rp 450.000 untuk tiga bulan,” keluhnya.

Menanggapi keluhan warga, Kabag Humas PDAM Tirta Baribis Brebes, Yudi Triyono Raharjo, menyampaikan permohonan maaf.

Sebagai bentuk solusi, pihaknya memberi kebijakan keringanan yang akan diterapkan.

“Atas nama PDAM Tirta Baribis saya meminta maaf terkait dengan keluhan pelanggan dari warga Randusanga Wetan."

“Adapun untuk selanjutnya, mulai bulan Oktober warga dibebaskan dari biaya beban sampai air mengalir,” pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved