Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

4.500 Warga Kendal Terdampak Banjir Rob, Air Laut Pasang Genangi 8 Desa/Kelurahan di Pesisir

Banjir rob kembali melanda wilayah pesisir Kabupaten Kendal pada, Selasa (24/5/2022).

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Bupati Kendal Dico M Ganinduto bersama Kapolres dan Dandim 0715/Kendal mengecek makanan di dapur umum sebelum didistribusikan kepada warga terdampak banjir rob, Selasa (24/5/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Banjir rob kembali melanda wilayah pesisir Kabupaten Kendal pada, Selasa (24/5/2022).

Air mulai menggenangi perkam

Bupati Kendal Dico M Ganinduto bersama Kapolres dan Dandim 0715/Kendal mengecek makanan di dapur umum sebelum didistribusikan kepada warga terdampak banjir rob, Selasa (24/5/2022).
Bupati Kendal Dico M Ganinduto bersama Kapolres dan Dandim 0715/Kendal mengecek makanan di dapur umum sebelum didistribusikan kepada warga terdampak banjir rob, Selasa (24/5/2022). (TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM)

pungan sejak siang hari, bahkan sebagian wilayah sudah digenangi air laut sejak pagi hari.

Pemerintah Kabupaten Kendal mendata, ada seribu lebih rumah dengan total perkiraan 4.500 jiwa terdampak banjir.

Mereka adalah warga di delapan desa atau kelurahan di beberapa kecamatan. Meliputi, Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari, Desa Kartikajaya, Pidodo Kulon, Wonosari Kecamatan Patebon, Kelurahan Bandengan dan Karangsari Kecamatan Kota Kendal, dan Desa Wonorejo dan Mororejo Kecamatan Kaliwungu. 

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto menjelaskan, dampak banjir rob terparah terjadi di Kelurahan Karangsari dan Desa Mororejo. Dari dua desa/kelurahan itu, lebih dari 2.000 warga terdampak.

Meski demikian, pihaknya memastikan bahwa kebutuhan makanan masyarakat tecukupi dengan baik.

"Kami sudah dirikan 8 titik dapur umum di masing-masing lokasi terdampak banjir. Ada warga yang menghendaki bantuan kebutuhan pokok makanan, kami fasilitasi. Yang jelas, kami pastikan tidak ada masyarakat yang terlantar," terangnya usai meninjau beberapa lokasi banjir, Selasa sore. 

Dalam upaya penanganan pertama, kata Dico, pemerintah daerah memastikan semua masyarakatnya selamat.

Kemudian, Dico pastikan semua warga terdampak banjir bisa makan, kebutuhan air bersih tercukupi, dan bisa tidur.

Bagi warga yang rumahnya terendam banjir cukup parah, Pemerintah Kendal sudah menyiapkan beberapa lokasi tempat pengungsian. 

"Hari ini sudah ada 107 warga mengungsi di masjid Desa Mororejo. Kami cek semua kondisi warga, mudah-mudahan ini segera selesai," harapnya.

Camat Kota Kendal, Asiyati Rosyada menerangkan, di wilayahnya ada empat kelurahan terdampak banjir rob. Namun, hanya Bandengan dan Karangsari yang kini dalam kondisi cukup parah.

Di Bandengan, katanya, ada 475 keluarga yang terdampak banjir di wilayah RW 1-4. Sedangkan di Karangsari ada 450 keluarga atau 1.350 orang terdampak banjir.

"Ada sebagian warga mengungsi di gedung TPQ saat malam hari. Ada yang tetap bertahan di rumah masing-masing," ucapnya. 

Untuk membantu warga, Asiyati berkordinasi dengan OPD terkait untuk mendirikan dapur umum di Kelurahan Karangsari dan Bandengan.

Melalui dapur ini, petugas dan relawan dari BPBD serta Tagana Kendal menyiapkan makanan untuk warga.

Misalnya di Karangsari, dapur umum dipusatkan di kantor balai desa setempat. Petugas menyiapkan makanan dua kali setiap hari, yaitu pagi dan sore hari dengan total 1.350 bungkus per sesi. 

"Rob ini adalah bencana alam, masyarakat tetap harus bersabar dan waspada. Jangan memperparah suasana dengan buang sampah sembarangan, karena bisa menyumbat aliran sungai. Mudah-mudahan tahun ini bisa diatasi, sehingga tahun depan tidak terulang kembali," harapnya. 

Kepala Dinas Sosial Kendal, Toni Ari Wibowo menambahkan, dapur umum rencananya akan berlangsung hingga satu pekan, dengan melihat perkembangan situasi dan kondisi. 

Jika kondisi masyarakat bisa masak di rumah masing-masing, dapur umum akan dihentikan diganti dengan bantuan bahan pokok makanan.

"Sementara ini kami rencanakan sampai 1 pekan, tapi kami lihat nanti kondisinya seperti apa," ujarnya. 

Harbour Toll jadi Solusi

Bupati Dico menjelaskan, upaya jangka pendek dalam penanganan banjir rob ini sudah dilakukan.

Namun demikian, dia menyebut, belum sepenuhnya menjadi solusi untuk jangka panjang.

Dico berharap, rencana pembangunan tol Semarang-Kendal (harbour toll) yang membentang di pesisir pantai bisa dimulai pada tahun ini.

Menurut dia, rencana pembangunan ini jadi salah satu yang terbaik untuk mengatasi banjir rob.

"Harbour toll ini jadi solusi banjir rob. Kalau banjir dari sungai, kami siapkan anggaran dan program pembangunan pada 2022 secara bertahap," jelasnya.

Dico berpesan, masyarakat bisa jaga diri, keluarga dan tetap waspada. "Karena memang saat ini cuaca kurang baik. Antisipasi sedini mungkin, kami akan berikan fasilitas yang dibutuhkan," harapnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved