Wawancara Khusus
General Manager PLN UIP JBT Djarot Hutabri: Tahun Ini, Semakin Aman Lagi Lah Jateng.
Tribun Topik kali ini menghadirkan General Manager PLN UIP JBT Djarot Hutabri.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tribun Topik kali ini menghadirkan General Manager PLN UIP JBT Djarot Hutabri.
Pada kesempatan ini, Djarot memperkenalkan lebih dekat PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT).
Djarot Hutabri membeberkan pembangunan dan rencana infrastruktur 2022 untuk Jamin Ketercukupan Energi.
Perbincangan dan tanya jawab dalam Tribun Topik dipandu oleh host Tribun Jateng, Elyn di studio Tribun Jateng.
Video Tribun Topik telah tayang di media sosial Tribun Jateng, dan kali ini disajikan kepada pembaca koran cetak Tribun Jateng, yang ditranskrip oleh wartawan Idayatul Rohmah. Berikut petikan wawancaranya.
Elyn: Sedang sibuk apa nih pak?
Djarot: Sibuk melaksanakan pembagunan proyek ketenagalistrikan.
Elyn: Sibuk luar kota kah?
Djarot: Fifty fifty (50:50), karena kami di kantor dan lapangan. Kebetulan tugas kami melaksanakan pembangunan proyek ketenagalistrikan, transmisi, dan induk serta pembangkit.
Mungkin Tribunners bisa lihat ya, proyek yang ada di Jawa Tengah terutama yang terkait dengan tegangan tinggi, tegangan ekstra tinggi.
Kami dari unit induk pembangunan Jawa bagian Tengah itu yang melaksanakan pembangunan proyek tersebut.
Elyn: Pak, ini dari karyawan WFO kah atau ada yang WFH?
Djarot: Mayoritas kami WFO.
Elyn: Kita ceritakan singkat tentang tugas dari PLN unit induk pembangunan Jawa bagian tengah ini tugasnya mencakup wilayah mana aja sih, apakah cukup Jawa Tengah atau sampai Jogja?
Djarot: Kami melaksanakan pembangunan mulai dari pembangkit, gardu induk, transmisi, baik itu yang ada di provinsi Jawa Tengah maupun di Jawa Barat.
Jadi kami meliputi 2 Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Jadi Jawa Tengah dan DIY itu kita berbagi dengan unit induk pembangunan lainnya.
Elyn: Kemudian tugasnya sendiri apa sih Pak?
Djarot: Yang utama itu adalah melaksanakan pembangunan, baik itu pembangkit kami kebetulan ada pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Kemudian dari jaringan itu adalah ada jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) namanya, kemudian ada SUTT atau saluran udara tegangan tinggi itu yang 150 kilo volt (KV).
Kemudian ada gardu induknya, itu sama. Ada yang 150 KV dan ada yang 500 KV.
Elyn: Pak, ini masyarakat mungkin juga Tribunnews nih sering dengar kata Sutet dan SUTT sebenarnya perbedaannya apa sih Pak, dan fungsinya apa?
Djarot: Fungsinya sama ya, menyalurkan listrik. Nah kalau bedanya kalau Sutet itu di Jawa itu 500 KV tegangannya, kemudian yang SUTT 150 KV. Sutet jangkauannya seluruh Jawa Bali.
Elyn: Kak, kalau Sutet itu per provinsi satukah atau bagaimana Pak?
Djarot: Kebetulan ada jalur utara dan jalur selatan. Itu Sutet.
Elyn: Kalau SUTT Pak, di Jawa Tengah ada berapa Pak?
Djarot: di mana-mana, komplit.
Elyn: Kalau di Jawa Tengah total ada berapa Pak?
Djarot: Kalau panjangnya saya kurang ini, ya. Tapi yang jelas letaknya mulai dari Tanjung Jati sampai ke Pemalang terus sampai ke Indramayu sampai ke Jakarta.
Kalau Selatan itu dari Kediri terus ke Medan, terus sampai ke daerah Cilacap sampai Tasik terus sampai ke Jakarta juga.
Elyn: Kemudian, bagaimana peran dari PLN UIP JBT sendiri untuk memastikan keandalan listrik terutama untuk pulau Jawa, seperti apa Pak?
Djarot: Kami selalu berkoordinasi dengan teman-teman yang mengelola sistem agar dalam membangun kelistrikan ini sesuai dengan kebutuhan dari pelanggan.
Jadi keandalan kami sangat tergantung juga dari jumlah jaringan, kemudian bagaimana lokasi pembangkit dan sebagainya.
Nah, ini makanya kami membangun itu sesuai dengan skala prioritas. Jadi kalau memang itu diminta pelanggan dan membutuhkan keandalan yang tinggi kami akan bangun di situ.
Jadi Insya Allah kalau butuh sistem di Jawa Bali sudah andal.
Ya kalaupun ada gangguan paling dekat situ saja, tidak sampai ke sistem yang besar.
Elyn: Kalau misalkan ada gangguan listrik kita bisa laporkan ke PLN atau tidak Pak?
Djarot: Bisa. Memang ada beberapa cara yang sekarang yang sekarang lagi kita giatkan yit PLN mobile. Itu teman-teman dari distribusi yang lebih paham, tapi secara umum itu bisa kita downloadnya PLN. Kita bisa mengupload kalau ada gangguan, jadi lebih memudahkan pelanggan jika ada gangguan atau jika kita mau tambah daya atau mengubah daya dan lain sebagainya, di situ fiturnya banyak bisa dicoba.
Tribunners bisa coba mungkin ada kerusakan listrik, mungkin ada kendala kayak gitu bisa langsung cek aplikasinya di banyak fiturnya nggak pak, ya.
Elyn: Oke, di Tahun 2022 ini infrastruktur ketenagalistrikan apa saja sih pak yang sudah dibangun?
Djarot: Yang sudah dibangun itu terutama itu jalur backbond, itu adalah jalut tulang punggung untuk sistem kelistrikan di Jawa Bali itu dari Tanjung Jati itu sampai ke di paling ujung itu di daerah Cibatu di Deltamas.
Itu panjangnya udah 1.000 lebih kilometer sirkuit. Artinya kita sudah membangun suatu sistem yang cukup kuat di sistem Jawa Bali. Aman lah.
Elyn: Baik, kalau di tahun ini pembangunan infrastruktur apa saja yang sudah jalan di Jawa Tengah?
Djarot: Jadi kami akan meningkatkan keandalan. Jadi nanti yang jalur Utara tadi akan kamu tambah koneksinya, kekuatannya ke selatan.
Jadi nanti itu akan sangat meningkatkan keandalan sistem dari kelistrikan di Jawa Madura Bali terutama di Jawa Tengah, ya, jadi nanti kalau misalnya ada apa-apa di utara bisa pindah ke selatan.
Memang proyek itu kita rencanakan selesai masih di tahun depan.
Elyn: Pak melihat Jawa Tengah sendiri apakah kebutuhan listriknya sangat besar sih Pak?
Djarot: Kalau menurut catatan kami, itu sekitar 4,8 GW atau sekitar 4800 MB. Tapi kemampuan pasok kita cukup tinggi, jadi ada 6,9 GW atau 6.900 MB jadi aman lah, cadangannya 1.100 aman lah. Jadi tidak ada problem.
Elyn: Dibandingkan Provinsi lain, Jateng lebih tinggi atau lebih rendah Pak?
Djarot: Kita bersyukurnya, karena kita ada dari barat, ada dari timur. Apalagi nanti kalau Batang sudah selesai pembangunan pembangkit selesai di Jawa Tengah itu sudah sangat aman. Jadi ibarat kawan, di Jateng ada kawan dari kanan atau kiri ya Timur atau barat. Jadi aman pasokannya.
Elyn: Di Batang lagi bangun apa nih Pak?
Djarot: Itu ada pembangkit dari teman-teman yang independen produser atau pembangkit swasta 2x1000 MB kapasitasnya. Jadi sudah cukup besar lah.
Elyn: Selesai kapan Pak pembagunannya?
Djarot: Tahun ini, semakin aman lagi lah Jateng.
Elyn: Kemudian nih Pak, untuk proyek-proyek pembangkit dalam waktu dekat ini untuk support keandalan listrik, apa saja yang sudah dibangun dari UIP GBT?
Djarot: Kalau dari sisi keandalan, kami lebih banyak membangun jaringan. Jadi transmisi ya, termasuk jalur Utara tadi kemudian induk dan sekarang kami juga mengembangkan dengan yang 150 KV ya. Jadi dari Weleri ke Batang kita tambah pasokannya.
Kemudian dari sisi Selatan kita persiapkan juga, nanti dari Kebumen itu juga nanti akan kita improve juga, jadi Insya Allah tahun depan semakin andal di Jawa Tengah.
Elyn: Kemudian dengan pembangunan energi terbarukan, seperti apa?
Djarot: Jadi kami kebetulan dari pembangunan jawa bagian tengah, kami sekarang melakukan pembangunan untuk PLTA di Jawa Barat sebetulnya, bukan di Jawa Tengah. Itu di daerah Jati Gede. Kapasitasnya 2 x 55 MW kemudian ada PLTA yang baru lagi kita dengan istilahnya pamstorage, jadi kalau siang itu nanti kita pakai airnya kita naikkan ke atas. Nanti pas beban puncak ke bawah menghasilkan listrik. Itu kapasitasnya cukup besar 1040 MW. Jadi kami berupaya proyek itu bisa selesai 2025.
Kalau di Jati Gede kami berupaya di tahun ini juga selesai.
Elyn: Jadi cukup banyak ya Pak PLTA yang tersedia di Jateng?
Djarot: Ya, kita akan berusaha lagi untuk di tempat lain itu sekitar kapasitasnya 960 MB di Matenggeng perbatasan daerah Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Jadi EBT akan kita dorong supaya ketersediaannya cukup.
Elyn: PLTA, Apakah itu bisa menyuplai kebutuhan listrik 1 kota atau bahkan bisa lebih?
Djarot: Tergantung kapasitasnya juga sih. Kalau yang di sini itu kecil tapi kalau yang besar-besar itu bisa sampai mencapai ke sistem Jawa Madura Bali.
Elyn: Kemudian tantangan yang dihadapi dalam pembangunan ini Pak Apa aja sih tantangannya?
Djarot: Tantangan yang biasa kita hadapi itu pembangunan kelistrikan ini selalu dengan pihak eksternal ya, dari masyarakat, pemerintah dan lainnya.
Misalnya dari mulai pembebasan lahan itu juga seni. Bagaimana kita bisa warga itu mau untuk keperluan pembangunan.
Kemudian dari izin instansi lain, stakeholder lain, jadi memang kompleks untuk pembangunan transmisi gardu induk dan pembangkit.
Tapi itu seni, bukan hambatan. Bagaimana itu bisa kita selesaikan dengan baik. Saya kira sekarang ini banyak yang support, baik dari sisi pemerintahan maupun masyarakat itu sendiri.
Elyn: Pak, terakhir pesan untuk para Tribunners?
Djarot: Teman-teman, kita sangat berterima kasih ya dengan support dari temen-temen dari Tribunners. Dan kita dari PLN berusaha untuk selalu meningkatkan kehandalan kelistrikan terutama yang ada di Jawa Tengah dan kami yakin bahwa sistem kelistrikan kami dapat diandalkan teman-teman.
Tidak usah khawatir, sehingga para investor ya, terutama untuk para investor silakan untuk berinvestasi di Jawa Tengah karena listrik cukup listrik andal itu adalah janji kami kepada para konsumen. (*)