Berita Nasional
Media Swiss Ungkap Sisi Lain Berenang di Sungai Aare, Lokasi Anak Ridwan Kamil Hanyut
Dan selama 20 tahun terakhir, operasi penyelamatan terhadap korban hanyut di sungai, termasuk Sungai Aare, terus terjadi.
TRIBUNJATENG.COM - Media di Swiss mengabarkan bahwa berenang di sungai menjadi semakin populer di negara tersebut.
Namun hal itu berarti bahwa lebih banyak perenang yang harus diselamatkan dari kemungkinan tenggelam.
Dan selama 20 tahun terakhir, operasi penyelamatan terhadap korban hanyut di sungai, termasuk Sungai Aare, terus terjadi.
Di sungai Bern, berenang semakin menarik ribuan orang di hari yang panas, seperti dikutip dari Swissinfo.ch.
Tidak ada patroli di sepanjang sungai Aare kota. Poster peringatan ditampilkan sebagai gantinya.

Menurut masyarakat penyelamat nyawa Swiss, sebagian besar korban adalah anak muda.
Sementara itu, selama 20 tahun terakhir, operasi penyelamatan di Rhine di Basel terus meningkat.
Dan sekarang patroli berlayar di Rhine selama 10 jam setiap hari di musim panas.
Pemadam kebakaran, kontrol perbatasan dan polisi berbagi tugas.
Tujuannya tidak hanya untuk berada di sana secepat mungkin dalam keadaan darurat, tetapi juga untuk mencegah kecelakaan sejak awal.
Sungai kota membawa bahaya khusus mereka sendiri.
Di sisi lain, berkat kualitas air yang semakin baik, semakin banyak orang yang pergi ke sungai Swiss dalam beberapa tahun terakhir.
Tetapi semakin banyak orang, semakin menantang keamanan sungai bagi semua orang yang terlibat.

Putra Ridwan Kamil jadi korban
Kedutaan Besar Indonesia untuk Bern sebelumnya dikabarkan telah meminta bantuan untuk menemukan putra Ridwan Kamil yang terakhir terlihat berenang di Sungai Aare.
Emmeril Mumtadz, yang berusia 23 dilaporkan hilang ke polisi kanton Bern pada hari Kamis, memicu pencarian yang sedang berlangsung.
Mumtadz adalah putra pertama dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Namun saat berenang di sungai di pinggiran ibu kota Swiss itu, ia terseret arus.
Pencarian oleh polisi Bern dihentikan semalam dan dilanjutkan pada hari Jumat.
Bukan fenomena baru

Tenggelamnya anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril (23) di Sungai Aare, Swiss, terbilang bukan fenomena baru.
Pasalnya, orang asing yang cenderung tidak tahu betul bahaya berenang di sungai Swiss itu tercatat kerap menjadi korban tenggelam.
Menurut data, korban tenggelam sebagian besar adalah pengungsi atau turis mancanegara, menurut Kompas.com dari Kantor Polisi Bern (Poltabes Bern), Jumat (27/5/2022).
Di Swiss sendiri, menurut Biro Statistik Komunitas Penyelamatan (SLRG) Swiss, setahun rata-rata ada 40 orang yang tenggelam.
Dari jumlah ini, 90 persen insiden terjadi di danau atau sungai, dan korban didominasi laki laki.
Di Sungai Aare yang membelah Kota Bern, meskipun tidak banyak yang tenggelam, namun sebagian besar korban memang merupakan kalangan pengungsi atau turis asing.
"Sebagian besar korban masih muda. Kurang tahu soal kondisi sungai setempat, sekaligus meremehkannya," tulis Der Bund, koran dari Bern.
Poltabes Bern bersama Pemerintah Kota Bern telah mengkampanyekan slogan Are You Save? It is not a game, dengan menyebarkan selebaran dan menempelkan plakat dalam sepuluh bahasa di pinggiran Sungai Aare.
Kendati demikian, tetap saja ada jatuh korban.

Beberapa tahun lalu, tercatat ada juga seorang warga Korea Selatan berusia 19 tahun yang tenggelam setelah mencoba berenang di Sungai Aare di wilayah Bärenplatz, Bern.
Di dekat jembatan Nydeggbruecke, yang masih berada di Bern, pernah juga ada turis asing yang ditemukan tenggelam.
Turis Australia pernah pula ditemukan tenggelam setelah meloncat dari Hoehe Marzli, Bern.
Polisi masih mencoba mencari anak Ridwan Kamil Hingga berita ini ditulis, hilangnya putra sulung Ridwan Kamil belum menemukan titik terang.
Humas Poltabes Bern mengaku masih melakukan aksi pencarian.
Swiss dengan kondisi geografisnya, yang dua pertiga dikuasai pegunungan Alpen, memiliki 1.400 danau dan ratusan sungai.
Kondisi ini membuat Swiss merupakan salah satu sumber air Eropa. Ada beberapa sungai besar di Swiss.
Sungai Rhein yang berhulu di kawasan Graubunden, Swiss Tenggara, merupakan sungai terbesar dan terpanjang di Swiss.
Sungai Rhein membelah Ilanz, Basel, Koeln, hingga bermuara di Rotterdam. Sungai Rhone yang berhulu di dataran tinggi Gotthard bermuara hingga laut tengah.
Sementara, Sungai Po Tessin menjalar hingga laut Adria. Sungai Aare sendiri akan bergabung dengan Sungai Rhein yang menuju laut Utara, Rotterdam.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul MEDIA SWISS Ungkap Sisi Gelap Berenang di Sungai Aare, Lokasi Putra Ridwan Kamil Hanyut