Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Waroeng Semawis Anyar, Konsep Baru Wisata Kuliner Gang Warung Semarang Setelah 2 Tahun Vakum

Destinasi wisata kuliner khas Semarang kembali beroperasi mulai Jumat (27/5/2022).

Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Destinasi wisata kuliner khas Semarang yang berada di Jalan Gang Warung Kawasan Pecinan Kota Semarang kembali beroperasi mulai Jumat (27/5/2022) petang.

Lokasi yang dikenal sebagai Waroeng Semawis ini mengubah dan menata wajahnya selepas dua tahun lebih vakum akibat pandemi virus corona sejak Maret 2020.

Waroeng Semawis menjadi Waroeng Semawis Anyar yang mengusung konsep penerapan protokol kesehatan dengan mewajibkan seluruh penyewa mengenakan penutup kepala, sarung tangan, dan celemek masak.

Para penyewa juga diwajibkan menggunakan gerobak kendaraan beroda sehingga selesai berjualan, bisa langsung berkemas pulang dan tidak meninggalkan gerobak.

Disediakan pula tempat duduk dan meja untuk menikmati makanan yang berjarak dan sejumlah titik cuci tangan.

Waktu operasional Waroeng Semawis 

Disampaikan oleh Widya Wijayanti selaku Pendiri Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) pembukaan Waroeng Semawis Anyar ini merupakan momentum terkendalinya pandemi virus corona di Kota Semarang.

"Gagasan awal Waroeng Semawis merupakan tempat berbincang seluruh warga Semarang, tanpa mengenal jabatan dan ras, berkumpul menjadi satu sembari menikmati kuliner khas Semarang," ungkapnya pada Tribunjateng.com.

Pada kesempatan yang sama Harjanto Halim selaku Ketua Kopi Semawis menyatakan pembukaan Waroeng Semawis Anyar merupakan momentum kebangkitan kembali ekonomi masyarakat sekaligus pembuktian Kota Semarang sudah aman menerima turis.

"Bahkan tadi sejumlah pengunjung datang dari luar kota khusus untuk mengunjungi Waroeng Semawis Anyar," tambahnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Ir. H. Iswar Aminuddin, M.T., menyatakan pandemi memang mematikan sendi ekonomi sejumlah masyarakat, khususnya yang berjualan di Waroeng Semawis.

Ir Iswar mendengar dari para penyewa Waroeng Semawis mengaku terpaksa tidak berjualan selama dua tahun.

"Hal yang diinisiasi oleh Kopi Semawis ini merupakan hal yang sudah dinantikan oleh pedagang dan masyarakat yang menanti kuliner di Pecinan," ujarnya.

Ia pun meyakini para pengunjung yang datang pun merupakan bentuk akulturasi budaya yang disatukan dalam satu tempat dan satu aktivitas ekonomi.

Nampak para ibu dari Komunitas Oelin Kabupaten Sukabumi sengaja mengunjungi Waroeng Semawis Anyar berbekal informasi dari akun sosial media Harjanto Halim.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved