Berita Semarang
Mahasiswa Undip Pimpin KONI Sulawesi Tenggara
lvian Taufan Putra, mahasiswa Undip, memimpin KONI Provinsi Sulawesi Tenggara.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: sujarwo
''Saya itu hobi olahraga, mulai dari sepak bola, lari bahkan balap motor. Jadi bukan menjadi beban untuk memimpin KONI,'' jelasnya.
Sebelum menjalankan roda organisasi, Alvian sudah menyusun program kerja. Namun demikian, pihaknya perlu menimba ilmu dari provinsi lain yang dianggap berpengalaman dan setara dengan daerahnya.
''Di samping faktor Undip tadi, saya melihat Jawa Tengah merupakan provinsi yang banyak merebut medali pada PON Papua lalu. Hal lainnya adalah penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov),'' paparnya.
Dengan pertimbangan tersebut, maka Bona kemudian menyertakan bidang pembinaan dan bidang organisasi untuk menyambut tamunya.
''Karena tamunya tiga, maka kami cukup tujuh orang untuk menyambutnya. Kalau kebanyakan, malah njomplang,'' kata Bona dalam sambutannya dengan nada guyon.
Bona pun menyebut tidak akan menyembunyikan ilmu yang dimiliki KONI Jateng. Sebab Sulawesi Tenggara bukan pesaing langsung dalam perebutan medali pada PON.
''Ya, memang kami sedikit mengalami peningkatan. Jika pada PON sebelumnya peringkat 26, kin naik menjadi 24,'' kata Alvian menimpali ucapan Bona.
Kabid Pembinaan Rumini, kemudian memaparkan apa yang dilakukan Jateng. Salah satunya adalah dalam pembinaan cabang olahraga diklasifikasi empat yakni cabang akurasi (seperti menembak dan panahan), terukur (renang, atletik), permainan (sepak bola, bulu tangkis) dan beladiri (karate, silat dsb).
''Masing klasifikasi dikomandani Wakil ketua bidang pembinaan. Jadi kami bisa lebih fokus,'' paparnya. (*)