Berita Klaten
Pemuda di Klaten Akhiri Hidup di Kuburan, Tenteng Senjata dan Tinggalkan Pesan Terakhir untuk pacar
Pria yang masih mahasiswa itu ditemukan tewas di TPU Tegal Binangun, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Minggu (29/5/2022)
TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Seorang pemuda 25 tahun yang masih berstatus mahasiswa mengakhiri hidupnya di pemakaman umum.
Akhirnya terungkap alasan tindakan nekat tersebut.
Hal itu dikuatkan oleh pesan terakhir si pemuda kepada pacarya.
Pemuda itu ditemukan tewas di TPU Tegal Binangun, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Minggu (29/5/2022).
Baca juga: Ridwan Kamil: Mohon Doanya, Pencarian Ananda Eril Terus Dilakukan
Baca juga: Penembakan yang Tewaskan 2 Warga Aceh Besar Ternyata Dipicu Dendam, 5 Pelaku Ditangkap
Namun misteri masih menyelimuti kenapa pria tersebut mengkahiri hidup dengan cara menembakkan senpi laras panjang untuk berburu di antara nisan kuburan.
Baca juga: Penembakan yang Tewaskan 2 Warga Aceh Besar Ternyata Dipicu Dendam, 5 Pelaku Ditangkap
Baca juga: Cerita Luna Maya Soal Ritual Malamnya Bikin Denny Sumargo Menangis: Itu Salah Satu yang Terindah
Lantas apa yang mendasari TY memilih lokasi tersebut?
Petugas TPU Tegal Binangun Tri Martono mengatakan jika di tempat tersebut sering digunakan untuk berburu burung oleh masyarakat sekitar.
"Di sini banyak pemburu (burung), karena masyarakat sekitar banyak yang datang ke sini bawa senjata api untuk nembak burung," kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (30/5/2022).
Sehingga menurut dia, melihat orang membawa senjata di TPU tersebut merupakan hal yang lumrah menjadi pemandangan sehari-hari saat dirinya bekerja membersihkan makam.
"Biasa ada orang bawa senjata untuk tembak burung," aku dia.
Lebih lanjut Tri menjelaskan jika pria muda tersebut diketahui datang ke kuburan dua kali yang pertama pada pukul 08.00 WIB.
"Pelaku itu datang 2 kali, yang pertama sama ibu-ibu umur 50 tahunan pakai mobil warna hitam berdua bawa bunga (nyekar)," jelasnya.
"Sebelum pamit, dia bilang kalau akan datang ke sini lagi," tambahnya.
Sedangkan yang kedua kali, menurut Tri, dia datang sendirian namun sudah membawa senjata api dengan cara di bungkus menggunakan celana jeans.
Dirinya yakin dengan apa yang dilihatnya lantaran melihat bagian ujung pegangan senjata tersebut, baginya tak asing sama seperti yang dia lihat setiap harinya.