Paul Pogba Dilepas Manchester United, Berstatus Pemain Free Transfer

TRIBUNJATENG.COM, INGGRIS - Manchester United secara resmi mengumumkan telah melepas secara gratis terhadap Paul Pogba.

Hal tersebut sesuai dengan berbagai rumor selama ini, dimana si pemain tersebut sudah tak lagi betah di Manchester United.

Dirinya pun menyatakan akan pergi pada akhir musim 2021-2022 untuk mencari pengalaman baru.

Baca juga: Bukti Cinta dan Pengorbanan, Paul Pogba Rela Dapat Gaji Kecil Asalkan Bisa Kembali Juventus

Baca juga: Paul Pogba Bersiap CLBK, Juventus Sudah Siapkan Gaji Nyaris Rp 3 Miliar Tiap Pekan

Baca juga: Paul Pogba Tolak Pinangan Manchester City, Tapi Tetap Tinggalkan Old Trafford, Karena Alasan Ini

Baca juga: Keluar dari Grup WA Manchester United, Paul Pogba Beri Tahu Akan Hengkang Setelah Dapat 2 Tawaran

Musim 2021-2022 menjadi akhir perjalanan Paul Pogba bersama Manchester United.

Kedua kubu tidak akan memperpanjang kerja sama.

Melalui laman resmi klub, Manchester United mengonfirmasi bahwa Pogba akan meninggalkan Old Trafford setelah kontraknya habis pada 30 Juni 2022.

"Klub mengumumkan bahwa Paul Pogba akan meninggalkan Manchester United pada akhir Juni, setelah kontraknya berakhir," tulis Man United pada Rabu (1/6/2022).

Paul Pogba mulai memperkuat Man United pada 2011-2012.

Kala itu, dia bermain untuk tim kelompok umur The Red Devils (U-18).

Satu musim berselang, gelandang asal Perancis itu hijrah ke Italia untuk memperkuat Juventus karena minimnya kesempatan bermain di tim utama.

Bersama Juventus, Paul Pogba menjadi tumpuan utama lini tengah I Bianconeri. 

Secara keseluruan, dia terlibat dalam 178 pertandingan bersama Juventus di semua kompetisi dengan kontribusi 34 gol dan 40 assist.

Pogba juga memenangi banyak gelar domestik selama waktunya di Italia, termasuk empat scudetto beruntun dari musim 2012-2013 sampai 2015-2016.

Dianggap telah matang, Paul Pogba kemudian "dijemput" pulang oleh Manchester United pada 2016 saat usianya sudah 23 tahun.

Kala itu, transfer Pogba ke Man United memakan biaya 100 juta euro (sekira Rp 1,5 triliun untuk kurs saat ini), yang menjadi rekor dunia saat itu.