Guru Berkarya
Pembelajaran Efektif Permudah Pemahaman Perkembangbiakan Makhluk Hidup
Guru harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan peristiwa-peristiwa aktual yang berkembang.
Oleh: Tri Astutisari SPdSD, Guru SDN 3 Ngaringan Kab Grobogan
PROSES pembelajaran pada unsur terkecil yaitu penyampaian materi pembelajaran di kelas pasca pandemi, guru perlu memberikan pembelajaran yang efektif terutama jenjang pendidikan dasar atau SD. Guna mewujudkan pembelajaran yang efektif, guru harus selalu berusaha meningkatkan kemampuannya. Guru harus menguasai teori dan konsep dasar pembelajaran yang efektif. Guru harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan peristiwa-peristiwa aktual yang berkembang.
Pengetahuan guru yang luas ini akan memudahkan guru merumuskan tema-tema materi pembelajaran, sehingga materi terpadu ini tidak terkesan dipaksakan. Fleksibilitas guru dalam menentukan tema pembelajaran akan tercermin dalam penentuan tema, yaitu yang dekat dengan pemahaman anak, dan dipadukan dalam hubungan yang logis dan realistis. Guru juga perlu menentukan model pembelajaran yang tepat dalam memaksimalkan pembelajaran agar lebih efektif. Model pembelajaran akan membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Rusman (2012: 133) menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Salah satunya adalah memanfaatkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT).
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Ada lima komponen utama dalam dalam TGT yaitu penyajian kelas.
Model pembelajaran ini telah diterapkan di SDN 3 Ngaringan Kabupaten Grobogan kelas 6 dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA tentang Perkembangbiakan makhluk Hidup. Penyajian kelas terletak pada awal pembelajaran. Guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, penayangan gambar, pemutaran video, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
Langkah selanjutnya adalah kelompok (team). Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 6 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
Pada tahapan berikutnya adalah Game. Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor dan bergambar. Siswa memilih kartu bernomor dan bergambar, kemudian mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan. Pada tahapan selanjutnya berupa Turnamen. Biasanya turnamen dilakukan dengan praktik berkarya pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja.
Guru tidak lupa memberikan tahapan Team recognize (penghargaan kelompok). Guru mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat bonus atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika mampu menyelesaikan karya dengan cepat dan tepat. “Great Team” apabila menyelesaikan karya dengan cepat tapi kurang tepat, dan “Good Team” apabila menyelesaikan karya agak lambat tapi tepat. (*)