Berita Pekalongan
Pemkab Blora Studi Tiru Inovasi Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Pekalongan
Pemkab Blora lakukan studi tiru inovasi penanggulangan kemiskinan di Kab. Pekalongan.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: sujarwo
Dijelaskannya, bahwa di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2020 hampir tidak ada pembangunan sama sekali akibat Pandemi Covid-19.
"Angka kemiskinan naik. Kami merupakan Kepala Daerah yang dilantik belakangan, yaitu pada 27 Juni 2021 dan 24 hari kemudian Ulang Tahun Kabupaten Pekalongan. Oleh karena itu, kami pun merasa belum banyak yang kami perbuat."
"Karena awal kami menjabat, Covid-19 masih tinggi-tingginya. Hampir tidak ada pembangunan sama sekali, yang ada refocussing. Kita minus pertumbuhan ekonominya. Angka kemiskinan juga naik," jelasnya.
Pihaknya mengungkapkan, tahun 2020 pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Pekalongan.
Sehingga secara makro, kebijakan pembangunan Kabupaten Pekalongan mengalami perlambatan, seperti angka kemiskinan 10,19 persen lebih tinggi dari capaian yang ditargetkan, yaitu 9,71 persen.
Kemudian, terkait penanggulangan kemiskinan Pemkab Pekalongan antara lain mendapatkan penghargaan Inovatif Government Award tahun 2020 dengan kategori sangat Inovatif dari Kemendagri Top 45 Inovatif Pelayanan Publik pada ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Nasional tahun 2020 dengan Inovasi Laboratorium Kemiskinan.
Lalu, juara umum Inovasi Pelayanan Publik tahun 2021, Pemkab Pekalongan menjadi juara umum setelah masuk Top 45 Inovatif Pelayanan Publik pada ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Nasional tahun 2021 dengan Aplikasi KUDU Sekolah.
Penghargaan lainnya yaitu, masuk dalam Penilaian Indeks Daya Saing Daerah dalam Penganugerahan IDSD Tingkat Prov Jateng Tahun 2021.
"Gerakan KUDU Sekolah, memiliki posisi strategis dalam meningkatkan harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Gerakan KUDU sekolah, melakukan pendataan dan pengembalian anak tidak sekolah ke jenjang formal maupun non formal, serta menyisir dewasa tidak sekolah untuk didorong kembali bersekolah."
"Hal ini mempengerahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tahun 2021 70,11 persen dan tahun 2022 ini ditarget 71,19 persen. Ini salah satu program yang dijalankan," tambahnya. (*)