Berita Semarang
Kenapa Antisuas Vaksinasi Booster Kian Loyo? Cukupkah Hanya 1 dan 2?
Antusias warga Kota Semarang untuk melakukan vaksinasi booster kian loyo.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Rendahnya minat vaksinasi booster tampak pula di tiap puskesmas di Kota Semarang.
Kepala Puskesmas Kedungmundu dr Gita Nur Fitri Andari mengatakan, vaskinasi booster alami penurunan dibandingkan dengan vaksin dosis pertama dan kedua.
Penurunan itu disebabkan beberapan hal seperti kurangnya kesadaran masyarakat.
Masyarakat saat ini juga menggangap pandemi sudah selesai sehingga tidak membutuhkan vaksin.
Apalagi sejauh ini Kota Semarang Zero Covid-19.
Hal itu dilepas pula dengan aturan relaksasi dari Presiden Jokowi yang memperbolehkan warga melepas masker di tempat umum sepanjang tidak berkerumun.
"Jadi itu bikin masyarakat menolak atau tidak mau divaksin booster," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (11/6/2022).
Ia melanjutkan, keengganan masyarakat vaksin booster dipicu pula karena tidak ada keterikatan kewajiban semisal diharuskan pergi ke luar kota sehingga merasa aman-aman saja di Kota Semarang.
"Iya kesadaran masyarakat masih rendah terutama vaksin booster meskipun kami juga sudah sampaikan ke berbagai pertemuan di tingkat kelurahan," terangnya.
Ia menyebut, antusias vaksin booster di puskesmas Kedungmundu jauh berbeda ketika sebelum lebaran tahun ini.
Penurunan sangat signifikan hal itu tampak dari kegiatan vaksinasi perharinya.
Puskesmas Kedungmundu sehari untuk vaksinisasi booster mencapai 200-500 orang.
Sebaliknya, akhir-akhir ini, Puskesmas Kedungmundu hanya 20 sampai 30 orang.
Angka penerima akan lebih baik saat melakukan jemput bola ke pasar, swalayan atau tempat pusat keramaian lainnya.
Sewaktu turun ke lapangan, petugas mampu memberikan vaksinasi booster hingga 80 -100 orang.