Berita Semarang
Unnes Kembali Kukuhkan 3 Guru Besar, Total 6 Guru Besar dalam Rangkaian Dies Natalis
Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman, MHum mengukuhkan tiga guru besar di Unnes.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Fathur Rokhman, MHum mengukuhkan Prof Dr Kardoyo, MPd sebagai guru besar pada bidang Bidang Ilmu Pendidikan Ekonomi, Prof Dr Widi Astuti, ST, MT dikukuhkan sebagai guru besar pada bidang Ilmu Teknik Kimia, dan Prof Dr Woro Sumarni, MSi dikukuhkan menjadi profesor bidang Ilmu Pendidikan Alam (IPA).
Pengukuhan 3 guru besar tersebut
menyusul 3 guru besar sebelumnya, yakni Prof Dr Drs Juhadi, MSi berasal dari FIS, Prof Dr Asih Kuswardinah, MPd dan Prof Dr Dewi Selvia Fardhyanti, MT yang keduanya berasal dari Fakultas Teknik.
Pengukuhan guru besar berlangsung di Auditorium Prof. Wuryanto Kampus Unnes Sekaran, Gunungpati, Semarang pada Jumat (10/6/2022).
Prof Dr Kardoyo menjadi profesor dari Jurusan Geografi yang dikukuhkan dalam bidang Ilmu Geografi Lingkungan dan Kebencanaan.
Ia adalah sosok yang produktif dan memiliki aneka terobosan cemerlang dengan artikel terindeks Scopus lebih dari 15.
Prof Dr Widi Astuti ST, MT juga seorang pendidik sekaligus peneliti yang cemerlang.
Demikian pula Prof Dr Woro Sumarni, MSi yang memiliki rekam jejak karya akademik melimpah.
Berdasarkan hasil analisis Prof Dr Kardoyo terhadap fenomena saat ini menunjukkan bahwa Kepuasan peserta didik sering terjadi distorsi dengan kebijakan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPM) maka bagaimana mempersempit distorsi tersebut sehingga CPL tercapai dan peserta merasa puas.
Ia menemukan solusi untuk persoalan tersebut.
Menurutnya, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menuntut inovasi yang mengurangi distorsi kebijakan dan kepuasan peserta didik dengan pelayanan pembelajaran dan aktivitas akademik, layanan kemahasiswaan, dan rekognisi prestasi, pelayanan jejaring dan kerja sama, pelayanan administrasi dan tata kelola.
Dedikasi dan komitmen inilah yang mengantarkannya memperoleh gelar tertinggi di bidang pendidikan.
Baginya, Kepuasan adalah kekayaan yang terbesar, kualitas pelayanan menjadi penggerak kepuasan pelanggan pendidikan.
Sementara itu, Prof Dr Widi Astuti dalam perjalanan kariernya sebagai akademisi, telah banyak inovasi yang diciptakan utamanya pada sintesis dan modifikasi adsorben untuk pengolahan limbah cair, dengan titik berat pada pengembangan dan optimasi desain oven gelombang mikro untuk menghasilkan suhu pemanasan yang merata dan laju pemanasan yang optimal.
Dedikasi dan buah pemikirannya inilah yang mengantarkannya meraih gelar tertinggi di bidang Ilmu Teknik Kimia.
Melalui inovasi yang dikembangkan, Prof Dr Widi menyumbangkan kontribusinya sebagai bentuk kepedulian terutama di bidang pengolahan limbah cair untuk meminimalisasi kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Prof Dr Woro Sumarni menciptakan inovasi model pembelajaran yang telah dimulai sejak tahun 2015 lahir dari keinginan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa calon guru dengan keterampilan mengajar yang bermuatan keterampilan abad ke-21 dan karakter konservasi.
Ia meyakini dengan mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam pembelajaran sains akan berdampak pada peningkatan penguasaan konsep, keterampilan berpikir kritis dan kreatif, keterampilan generik sains, literasi sains dan nilai karakter peserta didik.
Kepeduliannya terhadap dunia pendidikan inilah yang mengantarkannya memperoleh gelar profesor di bidang Ilmu Pendidikan IPA.
Prof Dr Woro berharap, model pembelajaran berbasis proyek terintegrasi etno-STEM yang telah dikembangkan mampu menjadi rujukan bagi pelaksanaan pembelajaran di Indonesia. (*)
