Borobudur Marathon
Borobudur Marathon Siap Dikerjasamakan dengan Berlin Marathon
Upaya melambungkan even lari Borobudur Marathon ke pentas dunia terus dilakukan oleh Pemprov Jawa Tengah.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Upaya melambungkan even lari Borobudur Marathon ke pentas dunia terus dilakukan oleh Pemprov Jawa Tengah.
Salah satu terobosannya adalah menjalin kerja sama dengan otoritas Berlin Marathon.
Menurut panitia pelaksana Borobudur Marathon Lukminto Wibowo, pihaknya mendapatkan informasi bahwa salah satu pejabat negara Jerman akan berkunjung ke Indonesia, salah satu tempat yang disambangi adalah Candi Borobudur, Magelang, pada Jumat (17/6) lusa.
‘’Kami memperoleh informasi akan ada pimpinan negara Jerman, mungkin saja kanselir, yang mengunjungi Borobudur.
Di sana gubernur Jateng, Pak Ganjar Pranowo dan pihak Jerman akan melakukan kerja sama antara Borobudur Marathon (BorMar) dan Berlin Marathon,’’ katanya kepada media, Rabu (15/6).
Ditambahkan Luki, panggilan akrabnya, pihaknya masih mendalami dan menunggu bentuk kerja sama tersebut.
Potensi yang bisa dikerjasamakan, lanjut dia, adalah penyelenggaraan sister marathon, pertukaran pelari atau promosi kedua belah pihak.
Yang dimaksud sister marathon adalah upaya mengoneksikan lomba maraton di Borobudur dengan maraton di Kota Berlin.
Misalnya, setelah tampil di Berlin Marathon, peserta luar negeri melanjutkan berlari di kawasan Borobudur.
Diakui Luki, pihaknya pernah bertemu Manabu Tanaka (dulu direktur Tokyo Marathon) dan sempat berkonsultasi apakah pihaknya bisa menjadikan BorMar masuk dalam World Marathon Majors (WMM) seperti maraton di Tokyo, Boston, London atau Berlin.
‘’Informasi yang kami dapat, memang berat menjadikan Borobudur Marathon masuk WMM karena konsepnya beda.
WMM itu city marathon atau maraton di kota. Yang bisa dilakukan adalah sister marathon, dan kerja sama promosi,’’ tandasya.
Namun yang jelas, lanjut Luki, kesepakatan kerja sama BorMar dengan Berlin Marathon membawa angin segar bagi pemerintah provinsi, pemkab Magelang dan Yayasan Borobudur Marathon.
‘’Artinya, akan makin banyak peserta luar negeri yang berbondong-bondong. Dan ini tentu akan berdampak luas bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Magelang, dan Jateng secara umum,’’ tambahnya.
Luki lalu menyitir ucapan juara BorMar 2021 sekaligus peraih emas maraton SEA Games 2021 Odekta Elvina Naibaho.
Dia mengatakan, betapa pelari nasional tersebut mengagumi dan terkesan dengan BorMar, dan layak diikuti pelari elit dunia.
Semangat
Dia menegaskan, bersama Yayasan Borobudur Marathon, di tengah pandemi Covid-19 yang tetap mengintai, pihaknya tak pernah patah arang untuk terus menduniakan BorMar.
Maka dari itu, skema BorMar 2022 yang digelar 12-13 November mendatang akan dikemas sedemikian rupa untuk merebut minat peserta.
‘’Kami sih berharap agar pandemi bisa clear pada November nanti. Meskipun ditarget 5.000 peserta dengan sistem ball out (undian), tapi jika peserta sampai 10.000 lebih, kenapa kami harus menolaknya? Banyak yang merindukan even ini,’’ katanya.
Langkah-langkah promosi BorMar, tandasnya, terus dilakukan di berbagai kota di Indonesia.
Pihaknya juga mengubah race di nomor half marathon dan maraton agar memenuhi standar World Athtletics.
Ditambahkan Luki, pihaknya berharap bisa mengulang sukses seperti tahun 2019 sebelum pandemi.
Saat itu, peserta BorMar 85 persen adalah pelari di luar Magelang, dan 10 persen diantaranya runner mancanegara.
‘’Kami terus membangun awareness atau kesadaran bahwa Indonesia memiliki Borobudur Marathon sebagai destinasi sport tourism,’’ pungkasnya. (*)
Baca juga: Sejumlah Tiang Listrik Halangi Jalan Menuju Pantai Mangunharjo Semarang, Bahaya dan Ganggu Estetika
Baca juga: Hasil Indonesia Open 2022 Apriyani/Fadia Permalukan Juara Dunia, Lawan Cuma Dikasih Poin 1 Digit
Baca juga: Ganjar Dukung Netflix Garap Potensi Budaya dan Ekonomi Kreatif di Jawa Tengah
Baca juga: Satlantas Polres Salatiga Menilang Dengan Memfoto Para Pelanggar Lalu Lintas di Salatiga