Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bukan Kesalahan Medis! Inilah Penyebab Tangan Anak Bengkak Usai Diambil Sampel Darah

Direktur RSUD Kalisari, Mochamat Ali Balkhi mengatakan bahwa kondisi tangan pasien anak yang bengkak seusai sampel darah bukan kesalahan medis.

Penulis: dina indriani | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Dina Indriani
Direktur RSUD Kalisari, Mochamat Ali Balkhi saat ditemui, Rabu (15/6/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Baru-baru ini viral sebuah postingan seorang betizen di sebuah akun sosial media facebook Pigura Warga Batang.

Postingan yang diunggah akun Zaffa itu mengeluhkan kondisi tangan anaknya yang bengkak usai pengambilan sampel darah.

Sekilas, dalam postingan itu pengunggah menyebut rumah sakit Kalisari, dan meminta solusi dari netizen.

Baca juga: Viral Tangan Anak di Batang bengkak Seusai Diambil Sampel Darah, Ini Kata Direktur RSUD Kalisari

Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Kalisari, Mochamat Ali Balkhi mengatakan bahwa kondisi tangan pasien anak yang bengkak itu bukan kesalahan medis.

Terutama, pada pasien anak yang mengalami Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Ia menjelaskan kondisi bengkak itu bisa muncul saat trombosit rendah.

Berdasarkan hasil lab, pasien yang dimaksud merupakan pasien DBD.

Saat masuk, angka trombositnya rendah di angka 26 ribu.

Kondisi pasien anak itu saat masuk sudah dalam kategori Dengue Shock Syndrome (DSS) dan ketika masuk rumah sakit sudah muncul bintik merah.

"Kalau DBD sudah muncul bintik itu tandanya sudah kategori lanjut. Sebaiknya, kalau tiga hari panas tidak turun, segera dibawa ke dokter," jelasnya kepada Tribunjateng.com saat ditemui, Rabu (15/6/2022).

Pas keluar di angka 98 ribuan dan butuh sedikit lagi effort untuk benar-benar pulih, angka trombosit normal 150 ribu.

"Itu nanti hilang sendiri, seiring pulihnya kondisi tubuh, bisa seminggu, dua minggu hingga tiga minggu," ujarnya.

Ali menyebut bahwa anaknya pun mengalami kondisi serupa, bahkan sebagian besar lengannya bengkak karena trombosit hanya 7 ribu dan sudah sembuh. 

Untuk pasien DBD, memang ada pengambilan sampel darah sehari hingga dua kali, hal itu untuk memantau trombositnya.

Ia meminta masyarakat memanfaatkan layanan pengaduan RSUD Kalisari Batang.

"Kami tidak antikritik, justru kami akan senang, tapi kami berharap bisa melalui jalur resmi," pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved