Berita Viral
Catat! 6 Poin Penting yang Mesti Dipatuhi Jamaah Haji di Tanah Suci, Ada Aturan Baru di Arab Saudi
Syarif mengingatkan, 74 persen kematian jamaah haji Indonesia bukan karena sakit, tapi karena kelelahan
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat dari Kementerian Agama RI mengingatkan sejumlah hal yang patut dilakukan dan dihindari para calon jamaah haji (CJH) Indonesia yang belum berangkat, saat nanti tiba di Tanah Suci.
Ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (15/6/2022) Tim PPIH Pusat, Syarif Rahman, mengingatkan 4 hal kepada CJH setibanya di Tanah Suci, yakni :
1. Aturan Masker
Syarif mengatakan, pemerintah Arab Saudi baru saja memperketat aturan soal penggunaan masker.
Baca juga: Akhirnya Ditangkap, Ibu di Karanganyar Ini Ungkap Alasan Taruh Bayinya di Kursi Rumah Warga
Baca juga: Sudah Selamatan dan Dilepas Keluarga Serta tetangga, Pak Atman Gagal Naik Haji: Sangat Malu
Sehingga, ia mengingatkan agar CJH membiasakan diri menggunakan masker, apalagi tak membawa masker.
"Ini aturan baru, bila pemerintah Saudi mewajibkan pakai masker di ruangan tertutup, termasuk di Masjid Nabawi," kata Syarif.
2. Banyak Minum
Arab Saudi saat ini dalam kondisi panas yang cukup ekstrem. Pemerintah setempat bahkan memberlakukan status Siaga 1.
Para CJH pun diingatkan agar banyak minum, bahkan, meski belum terasa haus. Jangan sampai, baru minum setelah merasa haus.
"Kalau kurang minum akan dehidrasi. Padahal dehidrasi ini awal jamaah akan mengalami sakit," kata Syarif.
3. Hindari Minum Dingin
Syarif juga mengingatkan, agar CJH pandai menjaga pola makan minum. Di antaranya soal menghindari minuman dingin.
Penyebabnya, minum dingin dalam kondisi panas yang ekstrem bakal membuat para CJH mengalami mimisan.
4. Patuhi Waktu Kadaluwarsa Makanan
Hal lain soal pola makan minum yang patut dicamkan para jamaah haji, adalah soal waktu makan.
Setiap makanan yang diberikan Kemenag di Tanah Suci, punya jam kadaluwarsa. Sarapan misalnya, hanya bisa dikonsumsi sampai pukul 11 siang.
Makan siang bisa dikonsumsi sampai sore, dan makan malam tak boleh dikonsumsi di atas pukul 23.00 waktu setempat.
"Banyak jamaah ini pergi ibadah, enggak makan. Lalu makan siang disimpan dan dikonsumsi malam. Karena nggak patuh ini, akhirnya jadi masalah kesehatan," ingat Syarif.
5. Tak Pakai Sandal
Banyak jamaah yang tak menjaga dengan baik sandal mereka saat di Masjid Nabawi.
Misalnya, jamaah bisa mengakali dengan membawa kantong plastik untuk membawa sandal itu.
Akibat kehilangan sandal, akhirnya banyak yang jalan pulang tanpa sandal, sehingga mengalami tapak kaki sampai melepuh dan luka.
Hal ini disayangkan Syarif, karena mereka sudah mengalami sakit jauh sebelum ibadah haji itu berlangsung.
"Wukufnya masih panjang, tapi sekarang sudah sakit kakinya. Jamaah harus bijak menjaga kondisi," kata Syarif.
6. Jaga Kondisi
Syarif mengingatkan, 74 persen kematian jamaah haji Indonesia bukan karena sakit, tapi karena kelelahan.
Hal ini menjadi pengingat, jamaah haji agar bijak dalam menjaga kondisi di Tanah Suci.
Menurut Syarif, sejumlah imbauan ini diberikan dengan melihat kondisi jamaah haji Indonesia yang saat ini sudah tiba di Tanah Suci.
Ia berharap, para CJH yang belum berangkat, bisa menjadikannya sebagai pelajaran dan pengingat.
Sehingga, ia mengingatkan agar CJH membiasakan diri menggunakan masker, apalagi jangan sampai tak membawa masker. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul 6 Hal yang Harus Dihindari Jamaah Haji Indonesia di Tanah Suci: Batas Waktu Makan - Soal Mimisan