Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mengenal Sungai Kongo, Sungai Terdalam di Dunia hingga Banyak Ikan Aneh

Temuan bahwa Sungai Kongo adalah sungai terdalam di dunia ini berawal dari misteri ikan-ikan yang mati di sungai tersebut. Lebih dari satu dekade ya

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Africa Facts
Mengenal Sungai Kongo, Sungai Terdalam di Dunia hingga Banyak Ikan Aneh 

Mengenal Sungai Kongo, Sungai Terdalam di Dunia hingga Banyak Ikan Aneh

TRIBUNJATENG.COM - Sungai Kongo yang terletak di Afrika dinobatkan sebagai sungai terdalam di dunia.

Dilansir dari The New York Times, Sungai Kongo pada beberapa bagian memiliki kedalaman sekitar 220 meter.

Sungai Kongo, membentang sepanjang 4.700 km di Kongo.

Kedalaman Sungai Kongo membuat sinar matahari tidak dapat menembus dasar sungai. Sehingga, dasar Sungai Kongo berada dalam bayangan.

Sungai ini dihuni oleh ikan-ikan aneh, salah satunya Goliath Tigerfish.

Ikan Goliath Tigerfish ini memiliki gigi yang besar-besar dan tajam. Ketajaman gigi ikan ini selevel dengan gigi piranha.

Goliath Tigerfish mampu tumbuh hingga mencapai berat sekitar 45 Kg. 

Temuan bahwa Sungai Kongo adalah sungai terdalam di dunia ini berawal dari misteri ikan-ikan yang mati di sungai tersebut. 

Lebih dari satu dekade yang lalu, para Ilmuwan menemukan ikan-ikan yang mati dalam sungai ini dengan kondisi buta dan pucat.

Ternyata, penyebab kematian ikan-ikan tersebut adalah sindrom dekompresi atau tikungan, kondisi di mana gelembung udara terbentuk dalam darah dan jaringan tubuh ikan.

Dilansir dari kompas.com, Stiassny yang mempelajari keanekaragaman hayati dan evolusi ikan di Kongo bagian bawah, rentang 322 kilometer sebelum sungai bermuara ke Samudra Atlantik, menuturkannya dalam pertemuan American Geophysical Union.

Dia berkata bahwa ada lebih dari 300 spesies ikan yang ditemukan hanya di Kongo bagian bawah.

Jeram di sana sangat kuat sehingga secara fisik memisahkan populasi ikan dan mendorong spesies baru untuk berevolusi, bahkan ketika tidak ada jarak fisik yang memisahkan hewan dari kerabat dekatnya.

Dari ratusan spesias ikan yang ditemukan, Stiassny menemukan satu spesies yang sangat menonjol dari lainnya.

"Di satu tempat, kami menemukan ikan yang sangat aneh ini. Ini adalah cichlid yang buta dan terasing, sangat mirip ikan gua, tetapi tidak ada gua di sungai" ujarnya seperti dilansir dari Live Science (12/01/2020).

Spesies unik ini membuat Stiassny dan para rekannya kebingungan karena mereka tidak menemukan individu yang masih hidup dari ikan ini. Apalagi ikan-ikan itu mati dengan sangat mengenaskan.

"Ketika itu mati di tangan saya, gelembung terbentuk di bawah kulitnya dan di atas insangnya, tanda pasti sindrom dekompresi” sambung Stiassny.

Untuk diketahui, sindrom dekompresi disebabkan oleh kenaikan yang cepat dari air yang sangat dalam ke kedalaman yang lebih dangkal.

Hal ini membuat tekanan turun tajam dan menyebabkan gas terlarut sehingga membentuk gelembung di dalam tubuh.

Spesies ikan ini pun membuat para peneliti mencurigai bahwa bagian bawah Sungai Kongo sebetulnya lebih dalam dari yang kita ketahui selama ini, dan ikan tersebut berasal dari bagian yang dalam tersebut.

Untuk menyelidikinya, Stiassny dan para peneliti mengukur kedalaman sungai dengan mengirim sebuah kayak atau perahu kecil yang berlayar di atas jeram pada 2008 dan 2009.

Kayak tersebut dilengkapi dengan alat-alat pengukur kedalaman sungai.

Penelitian ini juga menggunakan instrumen profiler arus akustik untuk mengukur arah dan kecepatan arus di seluruh kolom air.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa Sungai Kongo memang sangat dalam.

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh US Geological Survey, dasar sungai di bagian bawah Sungai Kongo terletak lebih dari 200 meter di bawah permukaan.

"Hasil yang kami dapatkan sangat mencengangkan: Sangat dalam. Sangat dalam" kata Stiassny.

Data mereka juga mengungkapkan adanya arus kuat yang berputar di Sungai Kongo dan menyebabkan timbulnya jet-jet air yang menyemprot dari dasar laut ke permukaan.

Ketika seekor ikan yang tidak beruntung terkena jet ini, ia akan dengan segera terlempar ke permukaan yang terletak ratusan meter di atas dan mengalami sindrom dekompresi.

Sementara misteri ikan yang mati mungkin telah terpecahkan, masih banyak yang bisa diungkap tentang sungai yang unik ini dan hewan-hewan yang hidup di sana.

Salah satu yang menarik adalah bahwa beberapa populasi ikan yang terisolasi satu sama lain memiliki sifat yang sama, dalam proses yang dikenal sebagai evolusi konvergen.

Menurut Stiassny, bagaimana hal itu terjadi di lingkungan yang unik dan ekstrem ini adalah pertanyaan besar yang akan dilaluinya dan rekan-rekannya.

(*)

Baca juga: Amazon Jadi Sungai Paling Bahaya di Dunia Karena Hewan-hewan Buasnya

Baca juga: Puhahonu Gunung Api Terbesar di Dunia Muncul, Luasnya Dua Kali Kalimantan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved