Berita Regional
Di Balik Tragedi Paiton 2003, Bus Tak Dilengkapi Alat Pengaman & Evakuasi Jenazah Gunakan Balok Es
Di Balik Tragedi Paiton 2003, Bus Tak Dilengkapi Alat Pengaman dan Evakuasi Jenzah Gunakan Balok Es
Penulis: non | Editor: galih permadi
Sempat beredar kabar bahwa mereka melarikan diri setelah kejadian tersebut.
Namun dari pihak perusahaan otobus menyangkal bahwa sopirnya melarikan diri.
Mereka justru ikut membantu mengeluarkan penumpang.
Sesaat sebelum kejadian bus ditabrak truk kontainer memotong jalur dari arah berlawanan.
Lalu sejurus kemudian dihantam truk tronton dari belakang.
Tangki truk tronton pecah sehingga menyebabkan munculnya percikan api dan akhirnya merembet ke badan bus.
Kebakaran begitu cepat terjadi, ditengarai karena adanya bahan-bahan yang mudah terbakar di dalam bus, seperti tas dan karpet yang ditaruh di kursi.
Para korban tak dapat menyelamatkan diri, pasalnya bus tersebut tak dilengkapi pengaman seperti pemecah kaca darurat.
Sehingga banyak tewas ditemukan di bagian belakang bus di dekat pintu saat berusaha keluar dari bus.
Para saksi menduga para penumpang berusaha ke luar dari sana tapi pintu tersebut justru tak dapat dibuka.
Pasalnya bus juga menggunakan pintu hidrolik yang tak bisa dibuka jika bus dalam keadaan mati.
Sang sopir bisa selamat setelah melompat dari bus sedangkan kernetnya memecah kaca bagian depan.
Saat bus itu terbakar, warga di sekitar lokasi melihat adanya kobaran api dan letupan-letupan kecil.
Petugas pemadam kebakaran juga datang untuk membantu memadamkan api.
Banyaknya jumlah korban meninggal memaksa pihak RSUD Situbondo untuk mengawetkan jenazah menggunakan balok es.