Piala Presiden 2022
Komdis PSSI Merespon Dua Suporter Meninggal di Bandung, Dugaan Karena Over Capacity
Di laga fase Grup C Piala Presiden 2022 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Jumat (17/6/2022) itu, dua suporter meninggal dunia.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Di tengah euforia kemenangan Persib Bandung atas Persebaya Surabaya, menghadirkan kabar duka.
Di laga fase Grup C Piala Presiden 2022 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Jumat (17/6/2022) itu, dua suporter meninggal dunia.
Adapun penyebab tewasnya dua suporter tersebut diduga karena imbas berdesakan saat memasuki area dalam stadion.
Baca juga: Berkah Persib Bandung Hajar Persebaya Surabaya, Puncaki Grup C Piala Presiden 2022
Baca juga: Hasil Piala Presiden 2022 - Persib Bandung Hajar Persebaya Surabaya, Skor Akhir 3-1
Baca juga: Cerianya Ridwan Kamil Hadiri Wisuda Zara Putrinya di SMAN 3 Bandung, Cerita Soal Eril Sahabat Satpam
Baca juga: Takut Video Syur Diviralkan, Gadis Bandung Bungkam 6 Tahun Jadi Korban Rudapaksa Sang Paman
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing pun menegaskan PSSI akan segera melakukan investigasi terkait meninggalnya dua suporter di Stadion GBLA, Jumat (17/6/2022) malam itu.
Pada laga ini ada delapan pintu akses yang dijebol suporter untuk masuk ke stadion.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan, korban jatuh saat berdesakan masuk ke stadion.
Dia menambahkan, korban sempat mendapatkan pertolongan dari petugas.
“Korban ini diduga jatuh di dalam saat berdesakan masuk stadion."
“Jadi sudah jauh itu dibawa ke luar dan di situ langsung diberikan pertolongan petugas."
“Jadi, korban sudah dibawa ke RS Sartika Asih Bandung dan sebelumnya juga diberi pertolongan oleh tim medis."
"Saat di rumah sakit, mereka meninggal,” kata Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Terkait hal ini, Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing menegaskan, akan dilakukan investigasi atas kasus meninggalnya dua suporter di GBLA Bandung.
Sehingga, belum bisa menarik kesimpulan terkait penyebab meninggalnya dua suporter tersebut.
“Kami segera melakukan investigasi mengapa ini bisa terjadi."
"Ini yang akan kami dalami."