Berita Sepak Bola
Tiga Catatan Minor Laga Persebaya Surabaya Vs Persib Bandung, Tuan Rumah Terancam Sanksi Berlapis
Insiden Persebaya Vs Persib itu adalah tewasnya dua suporter (bobotoh) saat masuk ke dalam Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung.
Aksi ini terjadi di akhir pertandingan, setelah Persib Bandung mencetak gol ketiga mereka melalui Ciro Alves.
Padahal, larangan membawa dan menyalakan cerawat sebelumnya sudah diimbau tegas sebelum pertandingan.
Selain itu, masih ada catatan minor lainnya seperti perusakan fasilitas stadion hingga ditemui adanya indentitas palsu.
Mengenai kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan kepada Persib Bandung, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Ketua Organizing Committee Piala Presiden 2022 Akhmad Hadian Lukita angkat bicara.
"Kalau itu (flare) ada sanksi, kan kasihan klubnya kalau disanksi, padahal kelakuan oknum."
"Itu bakal dibahas di Komdis PSSI."
"Kami tidak akan ikut campur di Komdis, tapi menurut aturan ada sanksinya," kata Lukita seperti dilansir dari BolaSport.com, Sabtu (18/6/2022).
Adapun soal sanksi yang mengakibatkan dua suporter meninggal, Lukita mengatakan pihaknya masih menantikan hasil evaluasi menyeluruh dari pihak berwenang.
Setelah itu, barulah dia akan mengambil keputusan terkait izin keramaian untuk kembali menggelar pertandingan di Stadion GBLA Bandung.
"Coba lihat nanti, ada catatan untuk semua."
"Termasuk rekomendasi dari keamanan penting bagi semua."
"Kami masih koordinasi terus dan akan berikan yang terbaik," imbuh Lukita. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di BolaSport.com berjudul Persib Terancam Sanksi Usai Kejadian 2 Bobotoh Meninggal hingga Flare di Stadion
Baca juga: Fakta Antrian Berangkat Haji Hingga 29 Tahun, Warga Semarang Komentari Ini
Baca juga: Usulan Lucu Siti Kepada Polisi, Rutinkan Kasih Sarapan Gratis, Operasi Patuh Candi Polres Blora
Baca juga: Ronaldinho Tiba Pekan Depan di Indonesia, Tapi Batal Ikut Laga Bersama RANS Nusantara FC, Karena Ini
Baca juga: 150 Anak Ikuti Khitanan Massal di Demak, Program Baksos Djarum Foundation