Features
Potret Yuliana Yuliani Kembar Siam Dempet Kepala Operasi Tahun 1987, Kini Jadi Dokter dan Doktor
Potret Yuliana Yuliani, kembar siyam dempet kepala yang berhasil dipisahkan pada tahun 1987 lalu kini menyita perhatian.
Bagi Padmosantjojo, operasi Yuliana Yuliani menjadi karya adiluhung (masterpiece) dalam kariernya sebagai dokter.
"Aku tak ingin karyaku rusak, mati karena mencret misalnya. Maka harus aku openi (rawat)," ujarnya di rumahnya kala itu.
Tak hanya mengoperasi secara gratis, Padmosantjojo juga membawa Yuliana Yuliani dan orang tuanya ke Jakarta.
Padmosantjojo mencarikan rumah untuk ditinggali keluarga tersebut.
Ia mendukung pemenuhan kebutuhan nutrisi si kembar siam dan memantau tumbuh kembang mereka selama di Jakarta.
Sebab, baginya, masa di bawah usia lima tahun jadi fase penting pertumbuhan otak seseorang.
Setelah Yuliana Yuliani dan orang tuanya pulang ke Tanjung Pinang pun, Padmosantjojo tetap memberikan dukungan dana untuk keperluan pendidikan si kembar siam hingga kini.
"Ternyata bisa, tuh, Yuliana Yuliani sampai lulus universitas. Saya senang," kata Padmosantjojo sambil tersenyum, dilansir Kompas.com.
Yuliana dan Yuliani Kini

Kini, si kembar siam Yualiana dan Yuliani telah tumbuh dewasa.
Yuliani jadi dokter dari Universitas Andalas (Unand), Padang.
Sementara Yuliana adalah doktor ilmu nutrisi dan teknologi di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Yuliana menuturkan, meski pernah menjalani operasi pemisahan kepala dengan risiko tinggi, ia dan kembarannya mampu bersaing dengan anak lain yang terlahir normal di bidang pendidikan.
Bahkan, capaian mereka terbilang luar biasa.
Yuliani menyampaikan, operasi pemisahan oleh Pakde, begitu Yuliana Yuliani biasa memanggil Dokter Padmosantjojo, memungkinkan mereka meraih capaian seperti sekarang.