Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Mendagri Panggil Para Sekda yang Diketahui Anggaran Pemda Mengendap di Bank

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian akan memanggil para Sekretaris Daerah untuk membahas anggaran ratusan triliun rupiah yang ditanam di ba

Editor: m nur huda
Dok. Kemendagri/Kompas.com
Mendagri Tito Karnavian saat menggelar pertemuan dengan KPK bicarakan penjagaan anggaran. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian akan memanggil para Sekretaris Daerah untuk membahas anggaran ratusan triliun rupiah yang ditanam di bank.

Namun, belum ada informasi resmi dan pasti mengenai agenda pertemuan Mendagri Tito Karnavian dengan para Sekda.

Sekretaris Jenderal Kemendagri Suhajar Diantoro juga belum mengungkapkan pemda mana saja mengendapkan dana di bank dalam jumlah tinggi.

"Minggu ini Bapak (Tito Karnavian) undang para Sekda untuk bahas hal tersebut," kata Suhajar seperti dikutip Kompas.com, Senin (20/6/2022).

Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, dana pemerintah daerah yang menganggur di bank totalnya sebesar Rp200 triliun hingga akhir Mei 2022, meningkat dari Rp172 triliun pada Mei 2021.

Pada Mei 2020 dana pemda yang mengendap di bank sebesar Rp165 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, hingga April 2022, daerah di wilayah Jawa Timur mengendapkan dana tertinggi, yakni sebesar Rp24,17 triliun.

Dana terendah yang mengendap Rp 1,07 triliun berada di wilayah Kepulauan Riau.

Sri Mulyani kesal dengan hal itu dan menegur para kepala daerah.

Sri Mulyani menjabarkan, realisasi belanja Pemda hingga akhir Mei 2022 turun menjadi Rp 223 triliun.

Realisasi ini -17 persen (year on year/yoy) dari Rp 270 triliun pada Mei 2021.

Lebih lanjut, belanja Rp 223 triliun hingga akhir Mei 2022 didominasi oleh belanja pegawai, yakni untuk menggaji Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dia mencatat, pembayaran gaji mencapai Rp 113 triliun.

Sedangkan belanja modal yang notabene dianggarkan untuk infrastruktur dasar seperti akses air bersih hanya Rp 12 triliun, itu pun lebih rendah dibanding tahun lalu Rp 14 triliun.

Di sisi lain, banyak warga yang membutuhkan pembangunan infrastruktur lewat dana tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved