Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Nasib Buruh di Kawasan Lamicitra Semarang: Kerja Waswas Rob, Tak Berangkat di PHK

FSPIP KASBI menyebut, ribuan buruh di Pelabuhan Tanjung Emas terutama di Kawasan Lamicitra tak hanya alami stres akibat rob. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Para buruh pabrik di Kawasan Industri Lamicitra Pelabuhan Tanjung Emas menerjang genangan rob. Mereka mengaku stres akibat kondisi rob yang tak berkesudahan, Kota Semarang, Selasa (21/6/2022). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Koordinator DPP Federasi Serikat Pekerja Indonesia Perjuangan-Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (FSPIP KASBI) Karmanto menyebut, ribuan buruh di Pelabuhan Tanjung Emas terutama di Kawasan Lamicitra tak hanya alami stres akibat rob. 

Lebih dari itu, mereka alami trauma dan depresi.

Buktinya, ketika ada info hoax tanggung Lamicitra jebol lagi pada Kamis (2/6/2022), para buruh lari belingsatan menyelamatkan diri. 

Para buruh alami trauma sehingga ketika mendengar kabar rob datang lagi mereka sangat ketakutan. 

"Yang mengalami stres ribuan buruh, saya sendiri mengalami. Setiap mau berangkat kerja was-was ga berangkat kerja kena PHK," bebernya kepada Tribunjateng,com, Selasa (21/6/2022).

Melihat kondisi itu, Karmanto meminta pemerintah dan pengelola kawasan Pelabuhan agar benar-benar serius dalam menangani ancaman rob. 

Ia menganggap, selama ini penanganan rob di kawasan pelabuhan Tanjung Emas Semarang tak ditangani secara serius. 

Buktinya, banjir rob besar kembali merendam kawasan tersebut pada Senin (20/6/2022).

Padahal BMKG telah memprediksi kenaikan air pasang itu namun kesannya tak diperhatikan oleh pengelola pelabuhan. 

"Okelah, kami sepakat banjir rob pada 23 Mei lalu sebagai musibah, tapi kemarin kog bisa banjir rob lagi? Seharusnya banjir rob kedua kemarin sebenarnya dapat ditanggungali semisal serius," tegasnya. 

Ia menilai, banjir rob kemarin sebagai bentuk ketidakseriusan pemerintah. 

Dugaannya, banjir itu terjadi lantaran buruknya drainase yang dibuat pengelola Lamicitra dan Pelindo. 

Sebab, tanggul di kawasan Lamicitra yang Mei lalu jadi biang kerok banjir rob ternyata masih kondisi aman. 

"Seharusnya jika ada perhatian khusus maka ada tambahan pompa air. Sampai tadi sore air belum surut sekitaran jalan utama Pelindo dan Lamicitra masih ada genangan air rob," terangnya. 

Selain itu, menurutnya, semisal pengelola serius maka fasilitas diperbaharui seperti jalan utama yang bertahun-tahun tak diperbaharui. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved