Opini
Opini Ariyadi: ASN (Bukan) Profesi Idaman Generasi Z
Opini Ditulis Oleh Ariyadi, SPd.I (Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Islam Al Azhar 15 Kalibanteng Semarang)
Opini Ditulis Oleh Ariyadi, SPd.I (Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Islam Al Azhar 15 Kalibanteng Semarang)
TRIBUNJATENG.COM - BERDASARKAN surat Menteri PAN-RB nomor B/185/M.SM.02.03/2022 perihal status Kepegawaian di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maka pada tahun 2023 tidak ada lagi honorer di Instansi Pemerintah. Kabar ini selaras dengan viralnya sejumlah calon ASN yang dinyatakan diterima lalu mengundurkan diri secara berjamaah.
Hampir 125 CPNS dan 400 PPPK yang ikut mengundurkan diri dengan berbagai dalih. Melihat fenomena ini, tentu kita harus mengevaluasi apakah ASN sudah tidak lagi dianggap sebagai profesi yang menjanjikan, apakah berprofesi ASN di era saat ini dianggap terlalu kaku, lalu profesi apakah yang diinginkan oleh generasi saat ini?
Melihat fenomena yang tidak biasa yakni viralnya CPNS mengundurkan diri secara berjamaah beberapa waktu yang lalu menyiratkan kesan bahwa masyarakat telah mengalami perubahan pola pikir dan mindset dalam hal profesi.
Dalih penempatan yang tidak sesuai dan ekspektasi gaji yang tidak sesuai, ramai menjadi perbincangan publik yang sudah seharusnya menjadi catatan bersama yakni pemerintah melalui Kemenpan RB dan juga masyarakat. Perubahan pola pikir masyarakat yang drastis ini menimbulkan kesan bahwa saat ini ada banyak pekerjaan yag menawarkan fleksibilitas namun tetap menawarkan profit yang “dianggap” sesuai ekspektasi.
Tidak dimungkiri bahwa sebagian besar dari kita dalam ihwal pekerjaan adalah masih berorientasi pada profit yang tinggi. Tentu ini wajar, asalkan dibarengi dengan kompetensi yang didasarkan pada soft skills untuk menopang kinerja secara profesional.
Profesi Idaman
Fenomena crazy rich yang sempat ramai beberapa waktu lalu setidaknya cukup menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja. Mereka-meraka yang dipredikatkan crazy rich oleh netizen secara langsung mempengaruhi pola pikir generasi Z untuk memiliki profesi yang fleksibel namun mendapatkan profit yang besar.
Mindset yang demikian tentu tidak salah apalagi tuntutan zaman yang serba praktis dan mudah seharusnya menjadi dasar para generasi saat ini untuk mulai berpikir logis, jika ada pekerjaan yang memberikan keleluasaan dan menjanjikan secara finansial, mengapa tidak!.
Menjadi ASN adalah impian besar mayoritas masyarakat kita sejak lama hingga saat ini. Hal ini dapat dilihat dari animo saat pemerintah membuka kesempatan melalui pendaftaran lowongan CPNS di setiap tahunnya hingga ada oknum berbagai cara.
Ditambah lagi dengan adanya anggapan bahwa berprofesi sebagai ASN adalah zona aman dalam urusan pendapatan dan masa tua. Namun anggapan tersebut sedikit terbantahkan dengan pola pikir baru yakni profesi yang memiliki fleksibilitas dalam konteks waktu namun peluang mendapatkan profit besar sangat terbuka lebar.
Makin Fleksibel
Sejak bergulirnya era transformasi digital membersamai masyarakat maka lahirlah berbagai profesi baru yang juga secara langsung mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam memilih dan menentukan jenis profesi yang sesuai ekspektasi.
Saat ini ada banyak jenis profesi yang berorientasi pada kekuatan perangkat digital mulai dari youtuber, blogger, vlogger, selebgram, content writer, ghost writer, dan berbagai profesi baru lainnya.
Jika era awal tahun 2000an pekerjaan itu identik dengan pagi berangkat dan berpulang di sore hari, ada hasil pekerjaan secara fisik, ada tatap muka yang terstruktur, dan lain sebagainya. Namun saat ini jenis pekerjaan menawarkan berbagai kemudahan, fleksibel waktu, target, hingga jaminan masa tua. Hal inilah yang secara langsung akan mengubah mindset generasi saat ini untuk memilih pekerjaan yang tidak birokratif.
