Asean Para Games 2022
Penyelenggaraan Asean Para Games 2022 Terapakan Sistem Bubble Per Cabang Olah Raga
Panitia penyelenggara ASEAN Para Games XI tahun 2022 terapkan mekanisme sistem bubble per cabang olahraga (cabor) selama penyelenggaraan pada 30 Juli
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Panitia penyelenggara ASEAN Para Games XI tahun 2022 terapkan mekanisme sistem bubble per cabang olahraga (cabor) selama penyelenggaraan pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2022 mendatang.
Terkait detail aturan tersebut nantinya bakal tertuang dalam Surat Edaran (SE) yang ditandatangani oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sebagai Ketua Indonesia ASEAN Para Games Organizing Committee (INASPOC).
Gibran menjelaskan, pihaknya akan menerapkan sistem tersebut bedasarkan cabang olahraga (cabor).
"Ini nanti diterapkan per cabor. Jadi lebih gampang untuk penerapan protokol kesehatannya," terangnya.
Mekanisme itu diterapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus penyebaran corona subvarian Omicron B.4 dan B.5.
Hal itu diprediksi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencapai puncaknya pada Juli 2022.
"Untuk mengantisipasi lonjakan covid-19. Tetapi aman kok, para atlet kan tidak kemana-mana," tuturnya.
Gibran menjelaskan, pihaknya telah mendesain mekanisme agar para atlet tidak keyuluruan secara bebas.
Para atlet dipastikan tidak akan melakukan kegiatan di luar pertandingan.
"Maksudnya enggak jalan-jalan, enggak wedangan. Di hotel terus, makan juga di hotel. PCR terus, karena SOP koyo ngono," unglapnya.
Sementara itu perwakilan Kemenkes baru memulai peninjauan ke 13 venue yang ada di Solo Raya termasuk dengan lokasi penginapannya pada Selasa (21/6/2022) hari ini.
"Kami baru mau lihat tempat-tempatnya dan koordinasi dengan Dinkes, tim NPC, dan semuanya," ungkap Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lansia Kemenkes, drg. Kartini Rustandi.
Pihaknya akan melihat layanan kesehatan, kesehatan lingkungan, kebersihan serta keamanan makanan.
Kartini menegaskan, pihaknya juga akan menyiapkan berbagai kebutuhan di berbagai rumah sakit dan puskesmas se Solo Raya hingga Kota Semarang.
Bahkan termasuk kebutuhan dokter spesialis saraf dan penyakit dalam untuk atlet yang cedera.